[Karang Baru | Muhammad Sofyan] “Kalaulah umatku tahu apa yang tersimpan Fadhilah-fadhilah dalam bulan Ramadhan maka kamu akan menginginkan supaya setahun penuh itu Ramadhan semuanya.”
Hadits tersebut disampaikan oleh Al-Hamin Nsution, MA pengawas Kankemanag Tamiang mengawali Tausiyahnya yang berdurasi 16 menit 50 detik menggantikan Yusri, S.Pd yang tidak dapat hadir mengisi ceramah singkat ba’da Zhuhur di Mushalla Al-Ikhwan pada Selasa (30/6).
Selanjutnya Al-Hamin menyatakan bahwa belum ada kita mendengar orang mengatakan, “Maunya bulan-bulan dalam setahun itu adalah Ramadhan semuanya, malah ada yang mengeluhkan mengapa Ramadhan cepat sekali datang atau kenapa Ramadhan ini lama sekali habisnya.”
Kemudian beliau membacakan sebuah hadits Nabi yang menyatakan bahwa barang siapa yang senang hatinya dengan kedatangan Ramadhan maka Allah mengharamkan jasadnya disentuh api neraka.
Menurut beliau ada beberapa fadhilah yang tersimpat dalam bulan Ramadhan yang pertama adalah diwajibkannya berpuasa sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 183–188.
"Dengan berpuasa pada bulan Ramadhan akan diampunkan dosa-dosanya. Jadi puasa itu merupakan pelebur dosa bagi umat Islam. Puasa itu dari hari ke hari fadhilahnya tambah meningkat," ujar beliau.
Yang kedua pada bulan Ramadhan itu diturunkannya Al-Qur-an. Makanya Ramadhan itu disebut juga dengan Syahrul Qur-an. Al-Qur-an itu “Hudallinnas dan Al-Furqan” (Petunjuk dan pembeda antara yang Haq dan Bathil).
Yang ketiga adalah Allah memberikan satu malam dalam bulan Ramadhan itu malam “Lailatul Qadar” malam yang tidak diberikan kepada bulan-bulan yang lain dan tidak pernah pula diberikan kepada umat-umat sebelum kita (sebelum Islam/Ummat Muhammad SAW).
Lailatul Qadar itu lebih baik disis Allah nilainya dari seribu bulan (seribu bulan itu setara dengan 83 tahun 4 bulan 10 hari 15 jam 45 menit).
Al-Hamin mengajak semua hadirin untuk memanfaatkan kesempatan malam Lailatul Qadar Yakni dengan memperbanyak ibadah pada malam tersebut, yang menurut hadits Rasulullah jatuhnya pada malam-malam ganjil pada 10 malam terakhir (21,23, 25, 27 dan 29).
Banyak amal yang kita pandang sebagai amal dunia, tapi karena baiknya niat kita maka jadilah dia sebagai amal akhirat (bernilai ibadah).
Pada bulan ini juga Allah memberikan kita titel taqwa (yaitu kepada orang yang beriman dan melaksanakan puasa pada siang hari dan menegakkan Qiyamul Lail pada malamnya. Menjadi orang yang taqwa itu adalah impian setiap orang yang beriman. [yyy]