Lhoksukon-KemenagNew, Jum’at, (13/9/2013) Di sisi lain, dalam taushiah saat acara Peusijuek Jamaah Calon Haji di ruang Serba Guna Kemenag Aceh Utara, Kepala Kementerian Agama Kab. Aceh Utara, Drs. H. Zulkifli Idris, M.Pd membahas tentang soal ibadah haji, Ka’bah dan tempat-tempat ijabah di Tanah Suci.“Ka’bah merupakan pusat Bumi atau porosnya bumi, yang tidak pernah sunyi dari pada jamaah yang melakukan Tawaf. Ka’bah setara dengan Baitul Makmur dan Ka’bah ini berada tepat di bawah Baitul Makmur yang ada di Arsy, dan di ruang diantara Ka’bah dan Baitul Makmur tidak bisa dilewati oleh penerbangan apa pun,” papar H. Zulkilfli Idris.“Putaran tawaf sebanyak 7 kali dan berlawanan dengan arah jarum jam itu punya makna tersendiri, putaran 7 kali melambangkan kehidupan yang selalu bergerak dan angka 7 merupakan angka maksimal dalam pandangan Agama. Kemudian putaran tawaf yang berlawanan dengan arah jarumnya akan menghasilkan putaran energi yang bergerak keatas (langit) sehingga energi tidak bertumpuk di Ka’bah namun semuanya naik ke Langit, sebagai satu cerobong yang di mulai dari Kabah,” kisahnya.Beliau juga menyampaikan tentang Azan yang tidak pernah berhenti berkumandang di Bumi ini. “Karena Bumi berputar atau berotasi maka Azan dan shalat dari seluruh Dunia tidak terhenti dalam 24 jam, Azan akan terus berkumandang di Bumi ini sampai Kiamat tiba karena perbedaan waktu yang disebabkan oleh rotasi bumi, begitulah kekuasaan Allah SWT,” lanjut beliau.Pada akhir tausiah beliau mengucapkan selamat kepada JCH asal Kemenag Aceh Utara. “Selamat berjihad bagi Tamu Allah, sertakan kami dalam setiap doa anda. Manfaatkan tempat ijabah untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT, karena waktu ijabah untuk berdoa ada di seluruh dunia akan tetapi untuk tempat ijabah hanya ada di Tanah Suci,” tutup taushiahnya. (Fahmi/y)