Dalam sesi awal Khutbah Jumat di Masjid Babuttaqwa Batoh Lueng Bata Bansa Aceh, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi mengulangi satu ayat Allah dalam QS At-Tahrim ayat 6.

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan," kutip Kakanwil dalam Khutbah Jumat, 2 Mei 2025

Dalam momentum Hari Pendidikan Nasional ini, Kakanwil menagak umat, didiklah keluarga, anak-anak kita dengan bahasa cinta. 

"Mari kita ikuti jejak Luqmanul Hakim yang bijaksana sebagaimana diabadikan dalam Al-Quran," ajak Kakanwil setelah paginya mempeusijeuk jemaah dan petugas haji di kanwil. 

"Momentum Hardiknas, hari ini, mari kita sama- menjaga generasi dengan pendidikan  yang baik dan akhlaqul karimah," pesan Kakanwil yang pagi juga menjadi pembina (inspektur) upacara 2 Mei. 

Di setiap masjid ada pengajian, sambung Azhari, dan di setiap sudut ada dayah dan madrasah atau sekolah. Namun benteng di keluarga adalah yang utama dan pertama. 

"Sebagaimana orang tua kita dahulu menanamkan tauhid kepada kita, anak-anaknya, melalui syair dan kisah-kisah yang dibacakan, dodaidi dan lain-lain, maka zaman sekarang pun, kita harus membentengi keluarga dengan ajaran-ajaran kebaikan dengan bahasa cinta dan kasih sayang," ajaknya lagi di masjid dekat SMA Fajar Harapan (SMA 10) ini. 

Lebih lanjut, Kakanwil mengutip pesan-pesa Menag tentang Kurikulum Cinta.

"Menteri Agama sudah menginstruksikan pendidikan dengan bahasa cinta, maka mari kita sama-sama bahu membahu untuk ambil bagian dalam memastikan pendidikan yang baik dan dengan bahasa yg baik kepada generasi penerus.

Kebiasaan hidup anak yang disiplin dan sehat yang masuk dalam Kurikulum Cinta, juga diulangi Kakanwil. 

Bahwa Kurikulum Cinta itu memuat hubungan kepada Tuhan (Hablum Minallah): Anak-anak dibiasakan memperkuat relasi dengan Tuhan. 

Cinta kepada sesama manusia (Hablum Minannas): Anak-anak dibiasakan dengan keberagaman dan membangun hubungan yang kuat dengan sesama, tanpa memandang agama atau latar belakang. 

"Serta Cinta kepada alam dan lingkungan: Memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga bumi dan sumber daya alam. Dan Cinta kepada bangsa dan negara (Hubbul Wathan): Membangun rasa cinta dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara," jelasnya. 

Jadi, ajak Kakanwil, dalam rangka membentuk karakter, Kementerian membuat kebijakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: bangun pagi, beribadah, berolah raga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, program Pagi Ceria yang meliputi Senam Anak Indonesia Hebat (SATH), menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa bersama.[]