[Ulee Kareng | Humas MIN Ulka]  Peringatan Maulid di MIN Ulka (Ulee Kareng Banda Aceh) tahun ini mengambil tema, “Meraih Kemuliaan dengan Mencontoh Kehidupan Rasulullah SAW”. Pelaksanaan perayaan maulid dapat menjadi pendidikan sipiritual bagi jiwa anak didik, di samping ia  menjadi pelaku sejarah di dalam peringatan ini.

Perayaan ini  juga menjadi pelajaran yang bernilai baginya, terutama nilai-nilai pendidikan yang telah diajarkan oleh Nabi saw. 

Lantunan salawat kepada Nabi SAW yang dilantunkan dalam perayaan maulid ini menjadi amal bagi setiap pembacanya agar menerima syafat beliau di hari akhirat kelak.

Dalam ajang ini, keluarga besar MIN Ulee Kareng bersama Komite Madrasah juga menyantuni 50 anak yatim sebagai bentuk kepedulian terhadap anak yatim.

Nabi SAW mennjanjikan bagi penyantun anak yatim akan memiliki kedudukan yang dekat dengan beliau di surga kelak sebagaimana kedekatan jari telunjuk dan ibu jari.

Nabi SAW pernah mengisyaratkan demikian dengan dua jari beliau. Sementara penghardik anak yatim digolongkan ke dalam golongan orang yang mendustakan agama, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat al-Maun: “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim.” (QS. Al-Maun: 1-2).

Perayaan maulid ini  menghadirkan penceramah kondang Ustadz Umar Ismail S.Ag. Perayaan juga diisi dengan apresiasi seni  oleh Sanggar Seni Bungong Keunarang MIN Ulee Kareng.

Tarian Ranup Lampuan mengawali tariannya untuk menghibur hadirin dan para tamu undangan.

Di sela sela acara pokok Perayaan Maulid (11/3), tarian Rapa-i Geleng juga memukau para hadirin dengan syair-syair islami. Perayaan  juga dilengkapi dengan pertunjukan drama yang mengisahkan peristiwa Umar bin Khattab ra masuk Islam, yang sebelumnya sangat memusuhi Islam. [yyy]