Banda Aceh-KemenagNews (20/8/2013) Provinsi Aceh yang mendapat julukan Serambi Mekkah walaupun tidak dapat mengandalkan bangunan gedung yang tinggi namun dapat mengandalkan dalam hal akhlak dan moral yang baik dari masyarakatnya.Penegasan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf Senin (19/8) malam ketika melakukan penglepasan kafilah Aceh untuk menuju ke Seleksi Tilawatil Quran Nasional (STQN) ke 12 yang akan berlangsung di Provinsi Bangka Belitung.“Selama ini sebagian masyarakat di Provinsi Aceh di berbagai tingkatan telah menurun rusak moralnya seperti para pengusaha, pegawai negeri sipil dan lain sebagainya sehingga diperlukan perbaikan kembali,” ujarnya.Begitu juga dengan Kafilah dari Provinsi Aceh kata Muzakir Manaf, selama ini pada berbagai event MTQ belum mampu memperoleh hasil yang maksimal sehingga membutuhkan perhatian serius semua pihak apalagi Aceh punya kekhususan dalam hal penegakan dan penguatan syariat Islam.“Semua pihak yang ada di Aceh saya minta terus meningkatkan pembinaan para qari, qariah agar kedepan Aceh memiliki kafilah yang tangguh dalam menghadapi setiap event MTQ yang digelar baik tingkat nasional maupun internasinal,” kata Muzakir Manaf.Pembinaan qari-qariah Aceh tersebut ungkap Wagub Aceh, hendaknya dilakukan dengan berbagai cara seperti diantaranya perubahan inovasi dan pengkaderan sehingga apa yang dicita-citakan dapat terwujud.Muzakir Manaf mengemukakan, Al Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia dipermukaan bumi ini haruslah senantiasa menjadi rujukan umat Islam untuk melangkah ke arah yang lebih baik dimasa mendatang.“Al Quran yang yang ada disetiap rumah hendaknya dapat diamalkan isi yang terkandung didalamnya bukan seperti yang terjadi selama ini banyak ayat-ayat suci Al Quran hanya sepagai pajangan dengan cara menempel di dinding rumah,” pintanya.Sebagaimana dilaporkan Koordinator Kafilah Aceh Ir T Said Mustafa, pada STQN ke 12 yang akan berlangsung dari 23 hingga 29 Agustus 2013 kafilah Aceh yang berkekuatan 35 orang terdiri dari 16 qari-qariah dan 19 pelatih/pemdamping mengikuti semua cabang yang dimusyabaqahkan.“Kafilah Aceh dijadwalkan akan berangkat melalui Bandara Sultan Iskandarmuda, Aceh Besar pada 21 Agustus 2013, dan karena tidak ada pesawat langsung ke Bangka Belitung menurut rencana akan transit dan menginap satu malam di Jakarta,” kata T Said Mustafa yang juga ketua LPTQ Aceh.(Syahril Ahmad/y)