Idi-KemenagNews (10/9/2013) Fa idza faraghta fanshab (Q.S.A-Insyirah: 7), “Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).” Jika engkau telah selesai dari urusan dunia, maka lanjutkan dengan ibadah, lakukan dengan khidmat dan khusyu’, dan luruskan niatmu dalam mengharap kepada tuhan," ungkap Ustaz Ibrahim Daud ketika mengawali tausiah pada Halal Bi Halal dan Peusijuk Jamaah Calon Haji di aula Kankemenag kab.Aceh Timur, Selasa (10/09/2013).Ustaz Ibrahim Daud menambahkan, "Ada beberapa tanda orang bertaqwa, ciri-ciri orang bertakwa itu dapat secara jelas kita lihat dalam QS Ali Imran: 133-135 yang artinya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menginfakkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah SWT menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan,” katanya.Orang yang bertaqwa mau menginfaqkan hartanya ketika susah dan senang, Ustaz yang sering disapa Abu Ibda itu mengajak kepada seluruh pegawai di Kemenag untuk rajin bersedekah, jangan pelit. Karena orang yang bertaqwa mampu mengendalikan amarah, maka jika kita marah berwudhulah, shalat, duduk atau tidur. “Orang yang bertaqwa mau memaafkan orang lain, maka acara ini menjadi momentum bagi kita untuk saling memaafkan, Halal bi halal ini sebagai pengganti kita berkunjung ke rumah,” tandas Ustaz Ibda.Ustaz yang juga sesepuh Kementerian Agama itu mengajak kepada para undangan untuk menjaga persatuan atau Hablum minannas “Jadilah seperti kedua tangan, yang selalu bersama, dapat bertemu, apabila tangan kiri yang sakit, tangan kanan yang mengobati, namun jangan seperti kedua mata, yang tidak dapat bersatu,” ajak Abu Ibda.Di akhir tausiahnya Ustaz Ibda menghimbau kepada jamaah calon haji agar dapat menyempurnakan ibadah hajinya, Karena sepulang dari tanah suci orang-orang disekitar kita mengetahui bahwa kita telah dijamu oleh Allah dan pernah berada di tempat yang dimuliakan-Nya. Melaksanankan ibadah haji tentunya dirindukan oleh seorang muslim agar bisa menyempurnakan keislamanannya, dengan harapan agar menjadi haji yang mabrur, haji yang diterima oleh Allah. [Jamaluddin/y]