[Banda Aceh | Syahri Ramdhan]  Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Membuka Secara Resmi Acara Workshop Manajerial Pimpinan Pondok Pesantren Se-Provinsi Aceh di Oasis Hotel Banda Aceh, kegiatan ini dilaksanakan sejak 1 – 3 April. Dalam pembukaan acara tersebut turut hadir kepala Bidang Penais Zawa, Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren dan beberapa Kepala seksi di jajaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh.

Dalam sambutanya beliau sangat tersentuh menghayati ayat Al-qur’an yang dibacakan oleh Bapak H. Hamli Yunus, S. Ag  Qari Internasioanal yang membaca Surat An-nisa ayat 8 -10 dan di bacakan kembali oleh Kakanwil:

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْتَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُولُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar”. (An-Nisa/4:9)

Beliau mengungkapkan Pondok Pesantren harus kembali bangkit seperti dahulu sebagaimana sejarah telah mengukirkan Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mampu bersaing jauh sebelum lembaga pendidikan resmi seperti Universitas Islam maupun Umum itu ada di bumi aceh, pada waktu itu Aceh telah menjalin kerja sama bilateral dan hubungan internasional yang baik seperti dengan kerajaan Arab Saudi, China, Eropa, Turki dan lain-lain serta mereka mampu berkomunikasi dengan baik pada waktu itu.

Bapak kakanwil juga mengingatkan kepada seluruh peserta bahwa sanya abad ke-21 ini disebut “Zaman Kecemasan” karena kita mulai cemas dengan keadaan yang akan datang serta kita mencemaskan kesejahteraan anak-anak kita dimasa yang akan datang karena masa yang akan datang harus mampu bersaing secara ilmu dan teknologi yang selalau berkembang, oleh sebab itu pondok pesantren harus mempersiapkan manajerial yang baik di lembaga pondok pesantren supaya dapat bersaing dan menjawab tantangan zaman yang semakin berkembang.

Beliau mengharapkan setelah selesai acara ini Pimpinan Pondok Pesantren mampu mengelala Pondok Pesantren dengan baik, Untuk menciptakan manajemen Pondok Pesantren yang lebih baik harus ada (3 K) dan 3 (S) yaitu:

Makna 3K yakni,  1. Kecerdasan pinansial, dalam hal ini Pimpinan Pondok Pesantren harus dapat membedakan antara fasilitas pribadi dan pasilitas yang dimiliki oleh pondok pesantren supaya tidak berbaur harta pribadi dan harta pondok pesantren

2. Kecerdasan Emosional, ulama Pondok Pesantren harus bisa dekat dengan Masyarakat, Santri, dan Penguasa suatu daerah

3. Kecerdasan Spiritual, ulama Pondok Pesantren merupakan tumpuan masyarakat untuk menjawab persoalan Agama, Masyarakat dan Sosial

Sedangkan 3S, yaitu 1. Sumber Daya Manusia, Pondok Pesantren harus melahirkan pemimpin-pemimpin yang handal didalam masyarakat

2. Sumber Daya Alam, Pondok Pesantren semestinya mampu memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia di dayah

3. Sumber Daya Finansial, secara ekonomi Pondok Pesantren harus bisa mandiri memanfaatkan Sumber Daya Alam seperti Pondok Pesantren memiliki kebun sawit, kebun kelapa, sawah dan lain-lain. [SI Informasi Bid. PD Pontren Kanwil Kemenag Aceh/Syahri Ramdhan/y]