[Banda Aceh | Yakub]  Hingga Ahad (31/7) lusa, Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag RI, masih berada di Kementerian Agama Provinsi Aceh dalam rangka sosialisasi dan evaluasi. Di antara agendanya ialah adakan pertemuan dengan Operator dan 46 Koordinator Data SIMAK-BMN dan SAIBA se Aceh. Selain dari Kanwil, Kankemenag, juga ada dari kampus, dari UIN dan IAIN.

Laporan keuangan dan data yang direview, merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktifitas suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.

Kanwil sendiri membuat strategi penyusunan laporan keuangan Kanwil pada 2016. Strategi yang dirancang itu sendiri adalah membentuk tim koordinator zona di Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dan mengangkat Operator SAIBA/SIMAK di kabupaten/kota menjadi koordinator wilayah di kabupaten/kota masing-masing.

Dalam paparan Jumat (29/7), zona wilayah pun telah dibagi, demi efesiensi pemaparan dan pengevaluasian tadi. Ada lima zona dan Koordinator Zona Eselon SAIBA Wilayah dan SiMAK wilayah. Acara di aula Kanwi ini lanjutan dar paket agenda Itjen, setelah siang Kamis kemarin juga telah dilangsungkan pertemuan antara Tim Itjen dan Kanwil.

Acara dipaparkan Tim Itjen, yang dipandu Verifikator SAIBA Wilayah Hasma Diana SSi, SIMAK Wilayah Isra Afrizal ST, dan Operator Satker Kanwil. Juga ada jajaran Subbag Perencanaan dan Keuangan, antara lain, Aida Rina Elisiva, ASN di Subbag Perencanaan dan Keuangan Bagian Tata Usaha.

Sementara di sela paparan, suara tim Kanwil yang latihan voli di lapangan bawah pun melengkapi kesibukan di Kanwil, akhir Juli ini.

Di sini terpapar, sesuai Sistem Pengendali Internal (SPI), bahwa di sisi Belanja ada pengklasifikasian belanja yang tidak sesuai dengan substansi kegiatan, belum melengkapi bukti pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan, dan penyalutran Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang belum maksimal.

Di bagian Aset, ada soal sertifikat, kepemilikan kenderaan, dan penatausahaan dan pengungkapan tanah wakaf yang belum memadai pemamfaatan.

Menurut data Itjen, dari Temuan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI, yang disampaikan Tim Itjen, di antaranya, bahwa pada 2015 di Kanwil ada realisasi pembayaan belanja barang atas pelaksanaan kegiatan yang belum sesuai dengan biaya masukan.

Kata Tim Itjen lgai, di Kanwil ada pengelolaan bantuan sosial yang belum memadai dan di antaranya BSM yang tidak tersalurkan.

Katanya, di Banda Aceh ada 285 bidang tanah yang belum bersertifikat, serta 17 kendaraan yang tidak didukung bukti kepemilikan.

Juga di Aceh Timur, ada Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan belum Dikenakan Denda dan Jaminan Pelaksanaan atas Paket Pekerjaan yang belum dicairkan.

Di Bener Meriah, dan di Kanwiil, juga ada penerimaan hibah yang tidak dicatat dalam akun hibah dan belum diajukan pengesahannya ke Kemenkeu.

Ini acara lanjutan, stelah Rabu (15/6), juga sebanyak 46 Koordinator Data SIMAK-BMN dan SAIBA yang selama ini akif di Kankemenag ikuti rekonsiliasi. Salah satu tujuan rekonsiliasi, menyamakan data antara awal-awal tahun ini dengan laporan akhir tahun lalu.

"Usai Review Laporan Keuangan, di aula juga akan ada Pelantikan Duta Akrual," ujar salah satu operator Simak/BMN dari IAIN Zawiyah Cot Kala Kota Langsa Jamaluddin SSosI, didampingi Koordinator Zona 3 Silvia Hafrina, yang masuk salah satu pengurus. Duta yang terdiri dari tiap operator per unit/kabupaten/kota ini merupakan yang perdana. []