[Ar-Raniry | Nat Riwat] Sejumlah tokoh dunia dari 16 negara akan hadir pada konferensi internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh yang akan dilaksanakan pada 17-18 November 2014 mendatang di lingkungan kampus setempat.
Hal itu disampaikan Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA dalam konferensi pers usai rapat evaluasi panitia, Kamis (12/9) di Ruang Sidang Biro Rektor, didampingi Direktur International Conference on Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) Dr. Saiful Mahdi dan Ketua Panitia Dr. Anton Widyanto.
“Kehadiran para tokoh pendidikan dunia selain akan melihat dan mengkritisi pembangunan Aceh pascatsunami 10 tahun dan diera konflik, dan juga akan membicarakan kemajuan pendidikan di Aceh sekarang dan di masa mendatang,” kata Farid.
Rektor menambahkan, konferensi in ternasional ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh dosen dan guru di seluruh Aceh, untuk memberikan yang terbaik kepada anak ajarnya, pada konferensi internasional ini akan hadir tokoh-tokoh pendidikan dunia yang menyampaikan hasil penelitiannya, mereka akan berbagi pengalaman dan ilmu yang dimilikinya.
“Kegiatan ini harus dilihat dari sisi positif, mereka akan menyampaikan pengalaman dan ilmunya kepada rakyat Aceh, kita menyadari bahwa pengalaman yang dimiliki oleh tokoh pendidikan dunia ini sangat bagus, beberapa pakar pendidikan universitas negara maju akan menyampaikan hasil penelitiannya,” kata Farid Wajdi.
Direktur ICAIOS Dr. Saiful Mahdi mengatakan koneferensi internasional ke V ini dilaksanakan di UIN Ar-Raniry, pertama diinisiasi oleh BRRNAD-NIAS, kedua pada 2009 tuan rumahnya IAIN Ar-Raniry, ketiga tuan rumahnya Unsyiah pada 2011, pada 2013 tuan rumahnya Universitas Malikussaleh, dan ini yang ke lima kembali dilaksanakan di UIN Ar-Raniry.
“ICAIOS ini didirikan oleh tiga kampus di Aceh, UIN Ar-Raniry, Unsyiah dan Unimal, didukung oleh kemnterian riset dan tekhnologi, Pemerintah Aceh dan sejumlah ilmuan dan lembaga penelitian nasional dan internasional lainnya sepakat mendirikan lembaga ICAIOS menjadi permanen,” ujar Saiful.
Dia menambahkan, ketiga universitas inilah yang akan menjadi tuan rumah secara bergiliran dan menjadi panitia setiap pelakasanaan konferensi internasional, konferensi internasional ini seharusnya dilaksanakan pada 2015, karena setiap dua tahun sekali, namun ICAOS V ini dipercepat mengingat kerana ada momentum besar di Aceh, pertama peresmian nama IAIN menjadi UIN Ar-Raniry dan peringatan 10 tahun Tsunami.
“Konferensi Internasional ini mengangkat tema tentang evaluasi setelah rehabilitasi dan rekonstruksi serta evaluasi pendidikan di Aceh dengan segala fasilitas pasca rehab-rekon, selama ini ICAIOS telah melakukan beberapa peniltian berkenaan dengan rumah bantuan dan sarana pendidikan di Aceh,” kata Saiful Mahdi.
Sementara Ketua Panitia Anton Widyanto menyebutkan, pihaknya telah mengundang Keynote speaker di antaranya Prof. Kuntoro Mangkusubroto mantan kepala BRRNAD-NIAS dan Prof. Kerry Sieh dari Nanyang Technological University of Singapore, dan panitia juga telah menerima 46 paper, 35 di antaranya layak untuk presentasikan pada konferensi.
“Beberapa pembicara yang akan hadir diantaranya, Kerry Sieh dari NTU/EOS Singapore, Anthony Reid dari Australian National University, Patrick Daly dari NUS/NTU, Craig Thorbun dari Monash University, Marjaana Jauhola dari University og Helsinki, Anne Marie Samuel dari University of Amsterdam, Isaac Kerlow dari NTU, Eriko Kameyama dari NPU Japan, Evelin Witruk dari Leipzig Jerman, Jyotiraj Patra dari IDRC Canada serta sejumlah pakar pendidikan dari berbagai universitas di Dunia,” papar Anton.
Anton Widyanto mengharapakan kapada seluruh kampus dan masyarakat Aceh agar memanfaatkan kesempatan besar ini, kegiatan ini dibuka untuk umum dan panitia juga telah mempersiapkan rangkaian kegiatan lain, diantaranya pameran sejarah UIN Ar-Raniry, poster dan manuskrip Aceh, Festival Film Dokumenter Aceh, Ar-Raniry Book Fair, Tsunami Sites and Sabang Tour, Donor Darah dan sejumlah kegiatan lainnya. [yyy]