Banda Aceh, 17 November 2011Mulai hari ini, Kamis (17/11) Tim BPK-RI sejumlah 4 orang akan melakukan pemeriksaan di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh selama 25 hari, sampai dengan 11 Desember 2011. Demikian disampaikan oleh Ketua SubTim BPK-RI, Kuncoro, di hadapan Kakanwil dan sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Agama dalam Provinsi Aceh, pada acara perkenalan dan konsultasi di Aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, 11 November 2011.Pada saat yang sama, Inspektur dari Itjen Kementerian Agama RI, Zainuddin, juga mendapat tugas pendampingan dan peninjauan dalam kegiatan periksaan BPK kali ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pesan dari Irjen Kementerian Agama RI yang saat ini masih berada di Tanah Suci.Pesan Irjen antara lain : memberikan data yang valid dan benar, mengumpulkan laporan dalam dokumen terjilid minimal dua eksemplar (asli dan foto kopi), serta bersikap proaktif dalam menghadapi pemeriksaan dan menyelesaikan temuan-temuan dari Tim BPK-RI.Kuncoro menjelaskan, tahun ini pemeriksaan BPK-RI dilakakuan dalam tiga tahapan, yaitu Pemeriksaan Interim, Pemeriksaan Pendahuluan dan Pemeriksaan Terperinci, ketiga tahapan ini katanya dalam rangka meningkatkan validitas temuan dan juga dalam rangka pembinaan bagi pengelolaan keuangan di lembaga dan kementerian.Kuncoro berharap semoga hasil pemeriksaan di lingkungan Kanwil Kemenag Aceh ini dapat menjadi salah satu poit yang mendorong naiknya kualitas opini BPK-RI terhadap Kemnterian Agama sehingga bisa menjadi WTP (Wajar Tampa Pengecualian), bukan malah menjadi salah satu batu ganjalan.Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs.H.Ibnu Sa`dan,M.Pd. dalam pengarahannya meminta semua satker di tingkat Provinsi, Kabupaten /Kota dan madrasah-madrasah dapat bekerjasama dengan baik dengan Tim Pemeriksa BPK-RI dengan memberikan data dan keterangan yang jujur, serta segera menindak lanjuti temuan yang ada."Saya yakin pemeriksaan ini akan berdampak positif bagi kualitas pengelolaan keuangan di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Aceh, khususnya di masa mendatang," pungkas Ibnu Sa`dan.