[Karang Baru | Muhammad Sofyan] Azan kedua telah dikumandangkan oleh muazin ketika rombongan Kankamenag Tamiang tiba di Masjid Nurul Hasanah Tanah Terban Aceh Tamiang. Rombongan yang terdiri dari lima orang plus narasumber dari Kanwil Kemenag Aceh Hasanatul Fikri (Fungsional Perencana) bermaksud shalat Jum’at pada Jumat (20/11) di masjid tersebut.
Sebagian rombongan langsung masuk karena sudah berwudhu` dan sebagian lainnya menuju tempat berwudhu’. Usai azan jamaah yang baru datang segera melaksanakan shalat sunat termasuklah rombongan dari Kankemenag Tamiang.
Sementara itu Ustadz Fahruddin (Da’i Kecamatan Karang Baru) memberikan tausiyah dalam Khutbahnya dengan judul “Tiga Amalan yang Mendatangkan Keberkahan Hidup di Dunia dan Akhirat.”
Ustadz Fahruddin menyampaikan bahwa, “Yahya Bin Mu’adz ra” mengatakan ada tiga amalan yang akan membawa keberkahan hidup yaitu:
Pertama, “Tinggalkan hartamu sebelum ia meninggalkanmu.” Ini bermakna membelanjakan sebahagian harta yang diberikan Allah di jalan yang diridhai-Nya guna tabungan hari akhirat sebelum Allah menyempitkan pintu rezeki kepada kita.
Ungkapan ini memberikan pesan seorang muslim tidak boleh bakhil. Orang yang kikir (bakhil) di hari qiamat nanti akan dikalungkan harta itu kelehernya dengan kalung dari api neraka.
Kedua, “Membangun kuburan sebelum mati.” Ini bermakna kita harus melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat mempermudah ketika kita di dalam kubur. Hal yang akan mempermudah kita di dalam kubur adalah meninggalkan segala larangan Allah dan melaksanakan perintah-Nya.
Yahya bin Mu`adz mengutamakan meninggalkan larangan baru melaksanakan perintah karena menurutnya meninggalkan larangan itu lebih sulit dari pada melaksanakan perintah.
Ketiga, “Meminta ridha Allah sebelum menghadap-Nya.” Hal ini bermakna selagi kita masih hidup lakukanlah amalan-amalan yang diridhai Allah, jangan sampai kita mati dengan membawa murka Allah. “Lihatlah di sekeliling kita berapa banya orang-orang yang mati membawa murka Allah, mati saat melakukan maksiat, berapa banyak wanita-wanita mati dalam keadaan membuka aurat, berapa banyak anak mati dalam keadaan durhaka kepada orang tuanya yang ianya memperbudak orang tuanya setelah ia sukses dalam berkarir,” ujar Ustadz Fahruddin dalam Khutbahnya.
Demikianlah antara lain isi Khutbah Ustadz Fahruddin, semoga dapatlah kita memetik pelajara darinya. Amin ya rabbal `alamin. [yyy]