Kabar membanggakan datang dari Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Banda Aceh. Dengan penuh rasa syukur dan bangga, pengurus IPARI Kota Band Aceh menyampaikan bahwa salah satu anggotanya, Tgk Sulaiman SHI MH, dinyatakan lolos tahap verifikasi berkas dalam ajang Penyuluh Agama Islam (PAI) Award Nasional 2025.
Tgk Sulaiman mewakili Provinsi Aceh dalam kategori Pendampingan Kelompok Rentan, dengan fokus pembinaan terhadap komunitas anak punk dan pengendara vespa ekstrem --dua kelompok yang selama ini kerap terabaikan dalam pendekatan dakwah konvensional.
Kabar ini mendapat sambutan positif dari berbagai elemen masyarakat dan jajaran pemerintah di Provinsi Aceh, mulai dari Kanwil Kemenag Aceh, Dinas Sosial, tokoh agama, akademisi, hingga komunitas binaan yang selama ini didampingi Tgk Sulaiman. Dukungan juga datang dari masyarakat sipil yang melihat pendekatannya sebagai cermin dakwah Islam yang inklusif, solutif, dan berakar dari realitas sosial.
Pihak Kanwil Kemenag Provinsi Aceh menilai capaian ini sebagai wujud semangat baru dakwah Aceh yang merangkul semua golongan, termasuk mereka yang termarjinalkan. Harapannya, Tgk Sulaiman akan mendapat undangan untuk tampil di hadapan dewan juri nasional dan mempresentasikan langsung metode dakwah yang telah ia jalani dengan konsisten dan penuh keberanian.
Dari Jalanan Aceh, Menuju Panggung Nasional
Selama lebih dari tiga tahun, Tgk Sulaiman telah menjadi figur sahabat dan pembina bagi komunitas jalanan. Ia tidak mengajar dari balik mimbar, melainkan menyatu dengan dunia komunitas yang dibinanya: duduk bersama mereka di trotoar, ikut dalam konvoi vespa, hingga bercengkerama di bengkel dan lapangan terbuka.
Lewat program “Ngaji Jalanan”, Tgk Sulaiman memperkenalkan dakwah berbasis dialog, empati, dan pengalaman spiritual yang dibawakan tanpa menggurui. Program ini tak hanya menyentuh aspek keagamaan, tetapi juga menghidupkan semangat sosial: menginspirasi perubahan gaya hidup, keterlibatan dalam kegiatan kemasyarakatan, dan tumbuhnya rasa tanggung jawab bersama.
Pendekatan ini dinilai oleh banyak pihak sebagai inovasi dakwah yang kontekstual dan inspiratif, sangat relevan dengan kebutuhan zaman serta potret masyarakat urban saat ini.
Dukungan dan Harapan Aceh
Seiring dengan keberhasilannya melewati tahap verifikasi berkas, dukungan dari berbagai kalangan di Aceh terus mengalir. Pemerintah Provinsi, tokoh masyarakat, dan organisasi keagamaan berharap agar Tgk Sulaiman menjadi salah satu peserta yang diundang untuk mempresentasikan langsung programnya di tingkat nasional.
Banyak pihak melihat kiprah Sulaiman sebagai contoh nyata dari dakwah yang berpihak pada kemanusiaan, sekaligus refleksi dari nilai-nilai Islam yang ramah, terbuka, dan penuh kasih sayang. Ia menjadi simbol pergeseran paradigma dakwah: dari dominasi mimbar ke ruang-ruang sosial yang lebih membumi.
Penutup: Dari Aceh untuk Indonesia
Lolosnya Tgk Sulaiman ke tahap verifikasi PAI Award Nasional bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga membawa harapan besar bagi masyarakat Aceh. Harapan agar dakwah yang berpijak pada realitas, empati, dan keterlibatan langsung ini bisa dikenal lebih luas dan menjadi model inspiratif bagi daerah lain di Indonesia.
Kiprah Tgk Sulaiman mengingatkan kita semua bahwa tak ada satu pun jiwa yang terlalu jauh untuk dijangkau oleh cinta dan agama. Bahwa jalan dakwah bisa ditempuh dari jalanan, dari ruang-ruang pertemanan yang tulus, dan dari keberanian untuk hadir di tengah yang tersisih. [Supiati]