Semua tanah wakaf yang terbengkalai di seluruh Aceh, kita harapkan bisa diberdayakan, misalnya dengan menanam pohon dari wakaf produktif jajaran Kementerian Agama.

Sehingga jika sekarang masing-masing kab/kota menanam pohon misalnya 2.000 pohon wakaf produktif, maka lima tahun ke depan, akan besar dan berubah sampai 10.000 ribu batang pohon yang bisa dimanfaatkan hasilnya oleh umat. 

Demikian di antara arahan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi saat menanam pohon wakaf produktif secara simbolis di Cot Batee, Kec Kuala Bireuen, Sabtu, 14 September 2024.

"Kita menargetkan tiap Kankemenag bisa menanam pohon wakaf produktif minimal 1 hektar. Kita yakin ada daerah yang masih miliki lahan wakaf lebih luas lagi," ujar Kakanwil didampingi Kabag TU Ahmad Yani SPdI, para Kakankemenag, para Kabid, jajaran Kemenag Bireuen, tokoh Mukim Cot Batee, dan siswa. 

"Jenis tanaman wakaf yang ditanam ini tergantung daerah. Di Bireuen ini misalnya mangga, di daerah lain bisa pisang, bisa kopi dan seterusnya," sebut Azhari dalam acara sebelum takziah ke Dayah Tu Sop Jeunieb (almarhum).

Target jumlah pohon wakaf produktif di Bireuen bisa mencapai 2.000 batang pohon. Demikian laporan Kakankemenag H Akli MH. 

Kakanwil juga jelaskan, usai masing-masing unit menanam simbolis pohon mangga, peruntukan atau nilai manfaat hasil pohon wakaf produktif tergantung mawquf 'alaih (sasaran atau tujuan dari niat yang mewakafkan itu). 

"Bisa saja tanah wakaf diikrarkan untuk masjid, maka hasil dari pohon wakaf produktif ini dimanfaatkan untuk kemakmuran masjid dan khadam masjid," tamsilnya. 

Acara dekat sawah dan tak terlalu jarak dengan tambak itu, diikuti juga oleh Ketua DWP Kanwil, DWP Kankemenag Bireuen dan jajaran.