[Kanwil | Yakub]  Atas kenikmatan yang Allah berikan, berupa Iman, Islam, Taufiq dan Hidyah, kesehatan, serta kesibukan, mari kita syukuri. “Jika kita nikmat dalam menjalankannya, maka akan terasa nikmat, dan terasa sebentar saja waktu berlalu, bagaikan kita tinggal di istana dan pendapa,” jelas H Abrar Zym, di Halaman Kanwil Kementerian Agama Aceh (21/7).

Akibat perasaan kesebentaran itu, saudara kita akan merasa singkat untuk duduk di pendopo padahal sudah lima tahun, dan kepingin memperpanjang untuk lima tahun lagi. “Ada yang terus naik dan naik lagi, pertama misalnya naik di Solo, kedua naik di DKI, kemudian mungkin naik lagi di RI I. Padahal Rasulullah hanya sekali naik, yakni Isra’ dan Mi’raj, dan itupun sebentar, lalu segera turun kembali,” sindir Abrar Zym, asal Limau Sareng, Labuhan Haji Timur, Aceh Selatan itu.

Lanjut Kabid PD Pontren Kanwil Aceh lagi, “Namun jika kita tidak menikmati, maka kita akan terus sengsara menjalaninya, bagaikan napi dalam penjara, yang hari pertama dan seterusnya, terus di sana menghitung hari.”  

“Bagi kita yang tidak menikmati akan selalu menanyakan kapan lebaran?” tanyanya. Padahal ini hari baru 23 puasa, dan lebaran mungkin Senin (28/7).

Demikian juga denga kerja. “Jika tidak enak kita bekerja, sebentar-bentar lihat jam, sebetar-bentar tanya pajan woe?” sindir Ustadz Abrar Zym, Kabid PD Pontren Kanwil, yang Bidangnya kemarin dan kemarin lusa sedang gelar lomba debat Bahasa Arab dan Musabaqah Baca Kitab Kuning di SMK 3 itu.

Maka, tutup Abrar sebelum mengutip pesan Kakanwil Kemenag Aceh Drs H Ibnu Sa’dan MPd yang beralamat di belakan PLN Beurawe, Kuta Alam Banda Aceh, “Mari kita saling maaf memafkan dan jalin silaturrahmi. Rumah kami terbuka, open house untuk saudara, sejak hari kedua lebaran, mari dan silakan…”

“Taqabbalallaahu minnaa wa minkum, shiyaamanaa wa shiyaamakum, taqabbalallahu ya Karim…,” tutup Ustadz Abrar dalam apel, 23 puasa. Amin, dan siaaap grak! []