Ada warga yang menanyai kami, apa yang pertama sekali dilakukan jamaah, begitu tiba di Asrama Haji Aceh (Embarkasi Banda Aceh)?
Jika JCH (Jamaah Calon Haji) masuk ke Embarkasi Haji sore, atau sekitar ashar berjamaah, sebagaimana JCH Kloter I dan II (28-29/9), maka sebelum makan malam dan sebelum shalat isya berjamaah (ini bagi jamaah dekat yang belum menjamak-qashar, saat maghrib), maka berikut di antara tahapan saat masuk ke ‘arena karantina’ itu.
Namun jika Kloter selanjutnya, masuk Asrama Haji lebih pagi (nanti akan ada yang siang juga), maka jadwal yang telah ditempel di Sekretariat BPAH (Badan Pengelola Asrama Haji) ini, bisa lebih awal lagi.
Pertama, penyerahan SPMA (Surat Perintah/Penugasan Masuk Asrama), makanya petugas Kankemenag/ yang ditunjuk, dapat datang lebih awal, jangan di belakang rombongan.
Selanjutnya pemeriksaan barang petugas oleh Bea Cukai dan Security Bandara. Juga penimbangan barang oleh Security Garuda dan Labelling Bagasi.
Setelah itu, pemeriksaan kesehatan, lalu pembagian dan pemasangn gelang. Gelang dan lain, ditangani Seksi Gelang dan Bancer (Barang Hilang), Agustiar dan rekannya.
Lantas, dibagi penempatan jamaah ke kamar dan tempat tidur, tapi JCH tak tidur dulu, ini dibantu leh Muhammad Gade, Staf Bidang Haji, dan kawan-kawan.
Malamanya, usai makan, ada pembimbingan dan pembagian Living Cost (dalam mata uang Rriyal, uang Arab Saudi), Pasport/Dokumen, Card Baitul Asyi (yang diteken Gubernur).
Terus ada pembimbingan meliputi bimbingan jamaah haji, bimbingan Imigrasi, Dokumen. Dan saat JCH boleh istirahat malam, ada ‘rapat’ Karu-Karom (Kepala Regu-Kepala Rombongan).
Bimbingan jamaah sejak malam pertama dan kedua (malam Ahad dan malam Senin, 28-29/9), di Aula Utama bersama Tgk Syukri Daud dan Dr Syamsul Rijal MA. Pembimbingan di masjid dan area lain dibantu H Juniazi dan Muhammad Ibrahi (Cek Mad), Imam Gp Pineung.
Malamnya, jamaah istirarahat sampai shubuh. Pagi tiba, ada pemantapan bimbingan dan arahan kesehatan, setelah makan pagi (sekitar pukul 06.00 WIB).
Makan siang, jelang zhuhur (oukul 11.00 WIB), dan usai shalat, arahan terbang dan cek badan dan barang. Lalu diantar ke SIM (Sultan Iskandar Muda).
Jika foto yang akan ditempel pada kartu Baitul Asyi, selalu disusul bersamaan jamaah datang, agak tersendat juga dalam menempel dan stempel. Stempel harus dibantu mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN yang sedang praktek.
“Jadi, kami sarankan, petugas proaktif mengumpulkan foto dan menyerahkan ke Seksi Dokumen, di samping ruang Raudhah, dekat gerbang masuk yang dijaga Dishub dan Polisi,” ajak Tatang Laksana ST (Ketua Seksi Dokumentasi) yang dikoordinir Drs H Hibban MM. Selamat…
[muhammad yakub yahya, anggota Seksi Dokumen, Manifes, dan Penyelesaian Paspor]