[Kanwil | Muhammad Yakub Yahya/Aab Syihabuddin]  Siswa teladan adalah manusia pilihan, yang didampingi oleh guru teladan yang juga pilihan. Demikian Kakanwil Kemenag Aceh Drs H Ibnu Sa’dan MPd, mengawali sambutan saat ‘mengantar’ peserta ikut Pemilihan Siswa Teladan se Aceh, dan mengantar Dewan Juri untuk menyeleksi peserta se Aceh dengan jujur dan obyektif.

Kakanwil semula menjelaskan perkembangan lomba/pemlihan siswa teladan ini. Ada beda siswa prestasi yang dinilai selama ini, dengan siswa teladan yang baru kali ini diakukan.

Maka lomba baca Alquran dan lomba pidato dan sebagainya, wajib untuk tes siswa teladan. Kagiatan semacam ini perlu diperbanyak sekarang, jadi bukan hanya bentuk pelatihan, orientasi, dan workshop yang rutinitas selama ini (bukan berarti tak perlu).

Jadi jangan membuat kegiatan hanya copypaste dari kegiatan tahun lalu. Semua Bidang di Kanwil, terhadap kegiatan yang inovatif, mulai dilakukan sekarang. Jadi jika kegiatan yang (belum) bisa ‘diubah’ silakan ikuti hingga bisa diubah sesuai kebutuhan Aceh, tapi yang bisa disesuaikan di daerah, silakan diimprovisasi.

Dalam sambutan sekaligus membuka pemilihan, Kakanwil sampaikan tips agar teladan, “Kami mencatat di sini, kiat (tips), sehingga Ananda dipilih sebagai Siswa Teladan.”

Lanjut Kakanwil, “Bahwa siswa yang taat pada tatib (tata tertib), tentu yang dikirim ke sini, dan teladan bagi sesama di madrasah. Ini yang pertama.”

Kedua, lanjut Kakanwil, kami yakin siswa yang dikirim ke sini berwajah yang cerah, bukan karena lampu ini (sambil menatap ke atas), tapi karena memang berseri-seri dari hati, dan layak jadi teladan. Ditambah oleh guru yang cerah dan baik.

Penampilan baik dan rapi. Jadi siswa teladan yang sehat dan gagah, sebagaimana Rasulullah yang atletis. Rasulullah berjalan dengan pasti dan cepat, bukan lamban. Ini tips yang ketiga.

Siswa teladan, yang akan dinilai di sini, yang keempat, yang rendah hati, yidak sok, termasuk suka tolong menolong. Kecuali ‘jangan’ suka menolong saat ujian ya.

Siswa yang dimaksud teladan dalam pemilihan kali ini, siswa yang aktif di Madrasah, mungkin di OSIM, dan ini yang kelima.

Kakanwil sampaikan, nilai ujian tulis 40 persen. Tes ujian ini memang mendominasi. Lalu penampilan sekitar 30 persen, juga penilaian penampilan prestasi/ketrampilan juga dinilai…. [aab syihabuddin, kepala man kota subulussalam, pendamping 3 peserta dari man kota ‘sada kata’]