Idi (Irfan Humas) Mujur tak dapat di raih, malang tak dapat ditolak mungkin pribahasa ini yang cocok untuk mengungkapkan nasib Siti Yundari siswi Kelas IV MIN 4 Aceh Timur karena semenjak kecil di tinggal pergi oleh ayahnya sehingga tidak pernah merasakan kasih sayang apalagi belaian dari ayahnya dan diperparah lagi pada tanggal 18 Juli 2019, sekitar Jam 18.30 WIB rumah yang ditempati bersama ibunya di Dusun Lancang Desa Seuneubok Aceh Kecamatan peureulak Ludes dilalap sijago merah, sehingga semua perabotan dan pakaian tidak dapat diselamatkan sehelaipun kecuali pakaian yang ada dibadannya.
Dalam Kesempatan tersebut Nurli SAg Kepala MIN 4 Meyampaikan rumah kediaman yang mereka tempati terbuat dari kayu sampingan sehingga sangat mudah terbakar apalagi pada saat kejadian Rumah dalam keadaan kosong karena ibunya pergi berobat sementara Siti Yundari pergi mengaji.
Kesedihan yang sangat mendalam, sehingga membuat Siti menangis terisak-isak saat mengingat Baju,Sepatu dan Tas yang baru dibeli untuk dipakai kesekolah dari uang tabungan yang dikumpulkan selama libur sekolah tidak bisa diselamatkan.membuat dia nekat untuk kesekolah dengan baju yang ada pada badannya.ujar nurli.
Mengingat derita yang dialami Siti Yundari sangat memilukan maka semua siswa dari kelas I s/d VI serta dewan guru melalui Kesiswaan dan Humas MIN 4 Aceh Timur mengambil inisiatif untuk mengumpulkan sumbangan berupa uang seikhlasnya untuk diberikan kepada Siti Yundari demi meringankan beban ibunya serta menghibur dirinya dari kesediahan.
Maka Pada hari sabtu, 3 Agustus 2019 Kepala MIN 4 bersama dewan guru serta teman-teman sekelasnya mengunjungi rumah Siti Yundari untuk mengantar sumbangan yang dikemas dalam dua paket yaitu sejumlah Uang Tunai dan dua pasang Seragam Sekolah berupa baju batik dan baju Olah raga.
Pada kesempatan tersebut, Nurli, S.Ag., M.Pd selaku kepala MIN 4 Aceh Timur menyampaikan kata-kata permintaan maaf kepada kelaurganya atas keterlambatan mengunjungi serta mengantar Sumbangan, ini dikarenakan kesibukan diawal-awal masa masuk sekolah dan yang jelas bukan unsur direncanakan.
Kemudian Nurli berpesan kepada Siti untuk bersabar atas ujian yang diberikan oleh Allah SWT, sebagaimana hadis Nabi “yang artinya sabar itu sebagaian dari iman”, memang ada dua ujian yang sedang Siti Yandari alami, pertama ditinggal pergi ayah sejak kecil dan yang kedua Rumah terbakar.
Namun Kami pihak Madrasah berharap kepada anak kami untuk selalu tabah dan sabar jangan terlalu larut dalam kesedihan ini namun tetaplah bersemangat untuk bersekolah dan selalu rajin belajar. Karena yakinlah bahwa pendidikan akan merubah nasib kita kepada yang lebih baik nantinya.