Banda Aceh – KemenagNews. Sejak Senin (23 Desember) TPQ Plus Baiturrahman laksanakan ujian akhir Semester Ganjil 1434/1435 H. Ujian hingga Selasa (31 Desember) disesuaikan dengan gelombang pengajian. Untuk santri TKQL, TPQ, TQA, dan TQS disesuaikan dengan Gelombang I (Senin-Rabu-Jumat) atau Gelombang II (Selasa-Kamis-Sabtu).

Soal tanggal merah, Ustadzah Netti Rosita MSc, Wakabag Pengajaran, telah mengumumkan “Setiap libur nasional, kita sepakati dari dulu memang lembaga diliburkan, tapi dalam masa ujian kali ini tetap tidak libur walaupun tanggal merah. Rabu (25 Desember) meski libur nasional, ujian tetap ada. Namun Rabu 1 Januari, kita liburkan, sebab sudah ujian, tapi 2 sampai 4 Desember ada mengaji.”

“Di sela-sela ujian, pada Kamis atau Jumat (26 atau 27 Desember) sebagaimana biasa sejak tsunami, keluarga besar TPQ Plus (Ustadz/ah, Wali Murid, dan Murid) gelar zikir dan doa bersama, usai jam ujian, di dalam masjid,” jelas Muhammad Yakub Yahya, Direktur TPQ Plus Baiturrahman.

Dalam musibah 9 tahun silam, 75 persen santriwan/santriwati dan 25 Ustadz/ah TPQ Plus Baiturrahman meninggal (hilang). Sebagian besar keluarga besar TPQ Plus memang mendiami utara dan barat Banda Aceh/Aceh Besar. Saat itu TPQ Plus pasif, dan berdenyut 3 bulan setelah Masjid Raya disterilkan oleh LSM/Polri/TNI bersama warga.

“Usai ujian, tetap ada pengajian, hingga Sabtu 4 Desember. Libur sejak Senin-Sabtu (6-11 Desember). Awal Semester Genap kita rencanakan dalam kalender akademik sejak Senin (13 Januari 2014). Pembagian rapor usai ujian, sejak Kamis-Jumat (16-17 Januari),” tambah Kabag Pengajaran Ustadz Irawan Haref SHI.

“Biasa memang pembagian rapor sebelum libur, seminggu usai ujian, tapi kali ini, kita ikuti libur sekolah/madrasah (sekira 6-11 Desember) dan pembagian sesudah libur,” lanjut Yakub, staf Subbag Inmas Kanwil Kemenag Aceh, yang akan ke Calang, Aceh Jaya, membantu menjadi pemateri jurnalistik di Kankemenag Ajay (Aceh Jaya), bersama Khairul Umami.

“Jumlah murid memang berkurang hingga 100-an santri dalam tahun ajaran ini, dengan alasan les sore, program diniah di madrasah/sekolah, dan ada yang beralasan pindah walinya ke luar kota. Sehingga anak didik yang diujiankan kali ini, sedikit di bawah angka 950 santri, yang dibina dalam 33 kelas untuk jenjang TKQ, TKQL, TPQ, TQA, dan TQS,” sambung Ustadz Amirullah Nudin ST, Kabag Kesantrian.u

Pelajaran yang diujiankan, semua yang masuk kurikulum Semester Ganjil sesuai jenjang. Selain Iqra', mengaji/tadarus, hafalan doa/surat, tajwid, praktek shalat, Aqidah Akhlaq, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris (pelajaran dasar), untuk TQS (15-18 tahun) ada ujian Kitab Jawi, jurusan (khat, irama, tahfizh), Uumul Quran, Ulumul Hadits, dan lainnya.

Sedangkan untuk TQA (12-14 tahun), selain yang dasar tadi ada  Qishashul Ambiya', Ibadah Praktis, Pemahaman Al-Quran dan Sunnah Rasul (PA-SR). Dan untuk TKQ/TKQL/TPQ ada tulisan/menulis. Selamat.... [juanda lamreung/fadhlan santunan]