[Takengon | Muhammad Yakub Yahya] Sebanyak 2.226 eksamplar soal USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) PAI (Pendidikan Agama Islam), sore hari jelang maghrib (14/4) dimusnahkan di sisi timur Kankemenag Aceh Tengah. Pembakaran hingga berjam-jam itu, dilakukan oleh Kasi Pais Kankemenag Aceh Tengah Drs Usman dan jajaran Kankemenag, di kawasan Paya Tumpi itu. Di sisi lain ada Kakankemenag Aceh Tengah Drs H Hamdan MA, yang memantau jarak jauh.
Pemusnahan rahasia negara itu pula, disaksikan oleh Pengawas Kanwil, yang sepulang dari Monev USBNPAI di berbagai SMP di Aceh Tengah, yang sejak pagi memang bersama jajaran Kankemenag, dengan Kasi PD Pontren (Drs Alwin) pengelola admin Aceh Tengah (Darmawan), Kepala MAS Angkup, Sekuriti, kepala SMA 2, dan lainnya.
Sambil menghabiskan kolak panas di daerah dingin, apalagi sedang agak rintik itu, ada pemandangan lain memang pada diri Sekuriti dan kawan (staf Seksi Pais) yang membakar kertas satu demi satu berkas. Apa pula itu?
Semua pegawai di Kankemenag Aceh Tengah, sejak masuk hingga pulang, terkesan lain jika kita masuki ruangan dan berjumpa di luaran. Sejak Sekuriti, PNS dan honorer, hingga Kakankemenag yang jelas selalu berpeci, kegagahan dengan berkupiah itu memang terlihat.
Jadi sangat meu-tungku, kalau dalam istilah Aceh, jika kita berjumpa siapa pun kawan di Kankemenag daerah Gayo itu. “Memang kulit luar perlu minimal membentengi diri dari sergapan pengaruh jelek dan godaan,” nilai salah satu kawan yang saksikan pembakaran kertas soal, yang kenakan peci hitam seperti umumnya kawan laki-laki lain.
“Pegawai Kantor Bupati saja semua pakai peci, ajudan Bupati juga. Kita malu jika tak pakai peci. Namun kami sudah menyatu dengan seragam di kepala ini. Bahka Penyelenggara Katolik pun pakai peci,” jelas Darmawan (Staf Umum), yang tinggal di Pegasing itu.
Jadi, kami menyaksikan pembakaran soal, sambil tetap kenakan peci, dan yang nikmat ialah, sambil ‘meniqmati’ bubur, eee kolak hangat dengan ubi asli Kankemenag punya barang. Alhamdulillah… [dar]