[Karang Baru | Muhammad Sofyan]  Matahari telah bersembunyi di balik awan, semburat cahaya lembayung memerah mengintip di di sela-sela pucuk sawit. Beberapa anak muda masih bermain bola di lapangan depan tribun eks MTQXXX Aceh di belakan Kantor Bupati Aceh Tamiang.

Dua buah bus Harapan Indah berwarna merah bergaris coklat dan putih terparkir di sana. Di bagian depannya masing-masing terpasang sepanduk “Rombingan Jama`ah Haji Aceh Tamiang 1 dan 2.”

Di depan Tribun berdiri papan bunga bertuliskan “Selamat Jalan Jama`ah Calon Haji Aceh Tamiang” di bawahnya tertulis “Dari BRI Cabang Kualasimpang”.

Beberapa petugas dari Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Tamiang sedang mengatur teknis pemberangkatan dan selama dalam perjalanan, sementara itu petugas dari Sekretariat Daerah Kabupaten (Sekdakab) Aceh Tamiang menyusun kursi untuk tamu dan Jama`ah Calon Haji (JCH) Tamiang yang akan dilepas keberangkatannya.

Azan maghrib berkumandang dari corong mikrifon beberapa masjid di seputaran Kantor Bupati.

Anak muda yang tadinya sedang bermain bola bergegas mengambil sepeda motornya dan memacunya meninggalkan lapangan. Para petugas bergerak menuju masjid, ada juga yang pulang ke rumahnya yang kebetulan dekat dari lokasi. Suasana menjadi lengang, hanya tinggal Sopir dan Kernet bus. Tenggang waktu jeda dimanfatkan panitia untuk makan malam.

Usai Shalat Maghrib JCH diantar keluarganya dan para tetangga mulai berdatangan. Satu persatu mobil pengantar memasuki lapangan, petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengarahkan setiap kendaraan yang masuk.

Tak berselang lama, lapangan telah dipenuhi pengunjung, bukan saja dari keluarga dan pengantar JCH tetapi juga oleh warga setempat yang ingin menyaksikan pelepasan JCH.

“Kepada jama`ah yang sudah berada di sekitar Tribun harap segera naik,” ujar seorang panitia, suasana harupun terjadi, JCH bersalaman dan berpelukan dengan pengantar. Tak terbendung air matapun mengalir dari kelopak mata mereka. Satu persatu mereka naik melalu tangga berlapis karpet merah tribun eEks MTQXXX Aceh tersebut.

Setengah jam lebih proses naiknya JCH ke tribun terasa berjalan lambat sekali, setelah semua jama`ah hadir, acara seremonial pelepasan yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Tamiang Iskandar Zulkarnain, MAP yang sering disapa dengan Pak Buyung berlangsung singkat.

Pak Buyung dalam sambutannya antara lain meminta kepada JCH untuk menjaga diri saat berada di Tanah Suci mengingat cuaca di sana sangat ekstrem.

“Diminta kepada jama’ah untuk lebih banyak berada di dalam ruangan dari pada di luar ruangan kecuali untuk keperluan ibadah,” ujarnya.

“Selamat Jalan dan semoga menjadi Haji yang Mabrur,” ujar pak Buyung di ujung sambutannya.

Usai do`a yang dipimpin oleh Ilyas Mustaw Ketua MPU Aceh Tamiang, satu persatu JCH turun dari tribun sesuai dengan nama yang disebutkan oleh Husni Mubarak, salah seorang panitia pengantar Jama`ah Calon Haji tahun 2015 dari Kankemenag Tamiang. Keharuan yang tak terelakkan kembali terjadi.

Hampir semua JCH maupun keluarga pengantarnya saing bertangisan, bila tak dikendalikan oleh panitia mereka seakan tak mau saling berpisah. Kesigapan petugas dari pihak kepolisian dibantu Satpol PP dan Dinas Perhubungan, proses pemberangkatan JCH Tamiang tahun ini berjalan tertib walaupun sedikit lambat.

Alunan syahdu suara azan yang dikumandangkan oleh salah seorang petugas yang ditunjuk, mengiringi pemberangkatan Jama`ah. Di ujung kumandang azan sirine mobil Patroli Pengawal yang menjadi Power Rider melengking keras bus pun bergerak di serta lambaian tangan pengantar beserta isak tangis. “Selamat Jalan Dhuyufurrahman”.  [yyy]