[Karang Baru | Muhammad Sofyan] Tugas kita hari ini (membangun dan menghidupkan Dayah) adalah tugas mulia yang diamanatkan Allah SWT kepada kita, keberadaan dayah ini semakin penting oleh karena itu pemerintah aceh membentuk suatu badan untuk mengelola dan mengakomodir kebangkitan daya di Aceh yang diberi nama Badan Dayah, badan ini hanya ada di Aceh, di daerah lain tidak ada.
Dulu kita bisa menghasilkan pemimpin-pemimpin Nasional berasal dari dayah walaupun bukan dari kita, nah saat ini keberadaan dayah sama-sama kita harapkan dapat mewarnai kawasan lokasi di mana dayah itu berada.
Hal ini diutarakan oleh Sekda Kab Aceh Tamiang saat memberikan kata-kata sambutannya sebelum beliau meresmiankan berdirinya Dayah “IBDAUL ISLAM” Paya Ketenggar.
Menurut Saiful Mahdi, S. Pd. I selaku ketua yayasan Ibdaul Islam, Dayah ini sebenarnya telah berdiri sejak 2002 namun mengalami mati suri (stagnan) dan tahun ini mari kita hidupkan lagi pungkasnya di akhir kata sambutannya, sementara itu Tgk M. Said menlaporkan bahwa santri dan santriwati semunya berjumlah 70 orang dan yang sudah mondok sebanyak 43 orang.
Neu dong beu kong, beu teuglong, lagee tepula, oh watee di beut han teubeut-teubet (dirikan dengan kuat biar tertancap teguh seperti ditanam, waktu dicabut tak tercabut-cabut, red). Istiqama kepada Allah, kali ini harus maju. Demikian motivasi yang disampaikan Salamina, MA Kakankemenag Tamiang dalam arahan dan sambutannya untuk memberikan semangat kepada Tgk. Saiful Mahdi selaku pimpinan Dayah.
“Mau makan buah tanamlah pohon, mau ulama tanamkan ilmu kepada anak-anak kita (antarkan ke Dayah),” ujar Salamina selanjutnya memberikan motivasi kepada para wali santri untuk bersemangat memasukkan anaknya ke Dayah ini. [yyy]