[Karang Baru | Muhammad Sofyan] "Sahabat biarkan aliran air mata ini jatuh sesukanya, biarkan ia mengalir mengucapkan kata seindahnya, biarkan ia, karena air mata tak berarti kesedihan, air mata juga adalah lambing kebahagiaan, biarkan ia membanjir, biarkan…., karena dia memang hadir untuk ini....
...kakak-kakak yang kami cintai, di ujung kebersamaan kita ini tiada kata-kata indah yang dapat kami rangkaikan untuk mengiringi kepergian kakak, kecuali pesan dan do’a dari kami adik-adikmua di kelas X dan XI, …… perpisahan ini bukan akhir dari kebersamaan kita...,
...melangkahlah dengan pasti untuk meraih bintang, menggapai cita-cita dan masa depan yang lebih baik, kami hanyamampu mengiringi dengan do’a, semoga apa yang kakak-kakak cita-citakan tercapai, …… pergilah kakak pergilah berjuang, pandai-pandailah menjaga diri, selamat jalan selamat berjuang, semoga sukses kakakku tersayang."
Rangkaian panjang bait kalimat di atas disampaikan oleh Dinda Hariani Siswa kelas XI MAS Blang Kandis dengan nada sendu dan berderai air mata. Kalimat-demi kalimat tersebut disampaikan dengan terbata-bata dalam acara pelepasan 28 orang siswa kelas XII pada Senin (20/4).
Kegiatan yang digelar di halaman Gedung MAS Blang Kandis tersebut berlangsung hidman dan sendu serta penuh keharuan.
Tak kalah harunya tatkala Nurhasanah mewakili siswa-siswi kelas XII menyampaikan kata perpisahan ia tak mampu membendung air matanya. Kalimat demi kalimat dilafalkan dengan tersedu-sedu ditambah musik latar yang beralunan sendu membuat semua hadirin ikun berlinang air mata.
“Semua cerita di sini akan menjadi sepenggal kenangan di masa depan, suatu hari nanti kita pasti akan merindukan masa-masa seperti ini..., “ ujarnya dalam isak dan penuh haru.
Acara bertambah haru dan sendu ketika siswa-siswi kelas XII dan dilanjutkan dengan bersalam-salaman antara seluruh siswa kelas XII dengan seluruh dewan guru. Tak satu pun dari siswa kelas XII yang tak meneteskan air mata bahkan ada yang menangis tersedu-sedu ketika dipeluk oleh gurunya. [yyy]