[Idi | Sanusi] Pasca terbakarnya 4 ruang belajar Madrasah Diniyah (Madin) Nakhoda khalifah beberapa waktu lalu pada Rabu (14/5), hingga saat ini masih terlihat puing-puing bangunan sisa lalapan si jago merah, dengan berbekal tenda darurat ukuran 5×12 m bantuan dari dinas sosial Aceh Timur namun efektifitas Pelaksanaan Belajar Mengajar (PBM) tetap terlihat lancar,Senin (19/5).
Meskipun sebahagian santri harus belajar diteras bagunan permanent yg tidak terbakar, namun tidak menjadi suatu kendala terhadap kelangsungan PBM di madin nakhoda khalifah Peurelak Kabupaten Aceh Timur tersebut.
Menjelang beberapa jam pasca kebakaran tersebut wakil Bupati Aceh timur tgk. Syahrul bin syama’un langsung meninjau lokasi dan untuk antisipasi awal pembngunan gedung ini beliau secara pribadi mnyumbang 120 truck tanah timbun dan uang tunai 5 juta rupiah.
Wakil bupati juga mengharapkan berbagai pihak untuk memperhatikan musibah ini, agar gedung madin ini bisa terbangun kembali tidak lagi menggunakan tenda darurat, “Kasian anak-anak santri harus kepanasan saat belajar,” kata Tgk Syahrul.
Disamping itu Drs M.Isa iba selaku pimpinan mengadakan rapat dgn pihak komite, dan dalam rapat tersebut pihak wali murid juga menyumbangkan masing-masing mereka 50rb/wali murid dan bila seluruhnya dana nanti terkumpul maka pembangunan gedung baru akan segera dimulai.
“Kami mengucapkan trima kasih kepada bapak wabup dan wali murid yg telah membantu meringankan kami dari musibah ini, dan kami juga mengharapkan bantuan dari berbagai kalangan yang bersedia membatu kami untuk kelangsungan pembangunan madin ini sehingga pendidikan awaliah ini tetap bisa berlangsung sebagaimana yg kita harapkan,” imbuh beliau. [jml/y]