[Karang Baru / Salamina/Sofyan] Tim safari bersama yang tergabung dalam Panitia Bersama Safari Dakwah Kemitraan di Perbatasan melakukan monitoring studi pendahuluan di zona perbatasan seperti Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Kota Subulussalam dan Aceh Tamiang. Tim bergerak dari pantai barat, selatan, tenggara dan berakhir di Aceh Tamiang selanjutnya meneruskan perjalanan ke Banda Aceh.

Selama di Aceh Tamiang tim melakukan pengumpulan data di Dinas Syariat Islam dan Kantor Kementerian Agama Aceh Tamiang yang diterima langsung oleh Kakankemenag, Salamina, MA. Salamina menjelaskan kepada tim yang dipimpin Dr.Jauhari hasan tentang potensi lembaga agama yang terdapat di Tamiang, seperti jumlah penyuluh, da'i, imam, khatib, rumah ibadah, hubungan lintas sektoral dalam penguatan keagamaan.

Tim merupakan kolaborasi dari beberapa lembaga, perguruan tinggi dan praktisi, seperti Dr. Jauhari Hasan, M.Si dari UIN Ar-Raniry, Drs. Mukhlis Azis, M. S.i dari UIN Ar-Raniry, Ust. M. Hatta Selian, Lc dari Wahdah Islamiyah Aceh, dr. Nurkhalis, Sp, JT selaku koordinator dari Unsyiah dan RSU Zainol Abidin.

Tim sengaja memilih daerah zona perbatasan sebagai objek safari dakwah, mengingat bersentuhan langsung dengan daerah lain yang berbeda kultur, sosial budaya dan agama. Melalui safari dakwah diharapkan tidak terjadi peristiwa yang tidak kita inginkan seperti di Singkil. Tahap awal tim mengumpul data lembaga keagamaan, jumlah pemeluk agama, muallaf dan petugas agama selanjutnya dianalisis dan akan dituangkan dalam sebuah program dan kegiatan.

Selain penguatan dibidang keagamaan juga akan dilakukan penguatan dibidang ekonomi kerakyatan dan industri rumah tangga yang menjadi khas suatu daerah dengan demikian masyarakat miskin medapat kegiatan  lapangan kerja baru.