[Banda Aceh | Muhammad Yakub Yahya] Seputar kebijakan, kompetensi guru, dan tantangan PAI masa kini dan masa depan, didalami dan didiskusikan peserta Sosialisasi USBNPAI, hari kedua-ketiga.
Mohon Kanwil dan jajarannya sebisa mungkin teruskan kebijakan yang ada, dan sosialisasikan pada level di daerah. Juga anggaran yang belum tertampung dalam DIPA untuk USBNPAI. Untuk pemateri atau fasilitator mohon siapkan teknis USBN yang matang. Demikian yang berkembang dalam diskusi peserta Sosialisasi USBNPAI 2014, Sabtu malam (22/2).
Sebelum sesi penutupan di Grand Nanggroe Lueng Bata, Banda Aceh, pagi Ahad (23/2), dirumuskanlah sejumlah rekomendasi acara Sosialisasi. Termasuk saran dan masukan soal teknis ujian, yang untuk UAMBN (Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional) SMA/SMK sejak 10 Maret, dan SMP dan SD pada April 2014.
Sedangkan USBN PAI, pada Senin (3/3) untuk seluruh SMA/SMK.
“Untuk Aceh Besar tolong soal dipusatkan di Lambaro saja (SMU Lampeunurut, Darul Imarah), bukan ke Kota Jantho. Sebab akan efektif untuk penjemputan oleh kawan-kawan di kawasan Pulo Aceh, Lhoong, atau Leupueng, juga Krueng Raya,” harap Kasi PAIS Kankemenag Aceh Besar, Drs Tarmizi Sulaiman.
Di antara rekomendasi dari acara selama 3 hari, Pemda sediakan dana untuk kebutuhan USBNPAI. ATKUSBN disediakan oleh Kab/Kota.,
Perlu kelanjutan kekompetensi dan spesialisasi guru, juga supervisi. Membantu KKG, MGMPPAI, dan lain-lain.
Perlu koordinasi antar Kankemenag dan Dinas, juga dengan Kanwil dan Disdik.
Mengusulkan keseragaman jam pelajaran PAI. Untuk SD 6 jam per minggu. SMP 4 jam perminggu, dan SMU/SMK sebanyak 4 jam perminggu.
Mengusulkan dan membantu Pekan Ketrampilan dan Senin Nasional 2015 yang dilakukan di Aceh… [l/j/a]