[Banda Aceh | Yakub]  Ada yang saksikan nelayan Gampong Lam Teungoh, Lam Teh, dan Lam Manyang Kecamatan Peukan Bada Aceh Besar tarek pukat. Ada Ustadzah yang kawal anak ustadz/ah yang mandi di laut, seraya menatap gugus Pulo Aceh Aceh Besar, dan lihat kapal tongkang lagi membawa semen PT SAI di laut Ulee Lheue Meuraxa Banda Aceh. Ada Ustadz yang mencincang daging kambing, seraya bercengkerama, ‘siapa yang nikah usai lebaran ini?’

Ada yang mencincang semangka, buat menetralisir darah tinggi usai makan daging kambing nanti. Ada yang kejar lembu, dibantu anak laki-laki yang tidak mandi, yang lembu itu sedang dekati arena tamasya, di lapangan bola kaki di pinggir laut itu. Dan ada yang memotret sembari pimpin permainan. Demikian meriahnya tafakkur alam bersama hampir 100 dewan pengajar Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Plus Baiturrahman Banda Aceh, Ahad (6/9), ke kawasan sebelum Ujong Pancu itu.

Sebagai tuntutan bagi sebuah lembaga pengajian, piknik atau rihlah harus dijadwalkan. Di samping bisa mengendurkan saraf dalam menghadapai anak didik dan dinamika pendidikan di tengah kota, juga ajang tahunan ini, bisa menambah motivasi, silaturrahmi, eratkan kebersamaan, dan tambah gizi.

“Kali ini kita bisa potong satu ekor kambing, alhamdulillah, ada sisa anggaran wisuda, setelah pengadaan jaket ustadz/ah dan pengadaan songket, kata Wakil Direktur Ridhwan MA, yang juga guru Darusysyari’ah (sejak September pindah ke MAN Model). 

Saban tahun, lembaga yang miliki anak didik seribuan itu gelar acara rekreasi ke luar kota. Tahun-tahun lalu ke Ulee Lheue, Air Terjun Sarah, dan Lampuuk. Selain itu, ada juga agenda Hari Belajar, Bermain, dan Beramal (HB3) bersama seribuan walimurid dan murid dalam skala besar, sebelum wisuda, atau usai ujian, yang Mei lalu ke Pantai Jantang km 46, Kecamatan Lhoong Aceh Besar.

[Muhammad Yakub Yahya, Direktur]

[foto: ustadzah sarah sedang membaca kuis permainan, yang lain memberi penjelasan]