Hal tersebut disampaikan Dirjen Pendis dihadapan peserta Rapat Koordinasi Penyusunan dan Pembahasan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja (RKA-SK) Kemenag Aceh untuk tahun 2020 di Hotel Mekkah, Selasa (9/4).

"Dalam penyusunan RPJM, yang menjadi prioritas utama Direktorat Jenderal Pendidikan Islam adalah peningkatan kualitas, kalau tahun lalu orientasinya lebih kepada akses yang berkaitan dengan peningkatan akses berupa sarana dan prasarana, sekarang anak-anak indonesia akses pendidikan sudah lumayan mudah didapati," ungkap Kamaruddin Amin.

Menurutnya, penganggaran yang dilakukan juga harus berorientasi dan mengarah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Ia menjelaskan banyak indikator yang bisa dilihat dari proses peningkatan kualitas seperti banyaknya madrasah yang terakreditasi, capaian target pengakreditasi madrasah lebih baik dan meningkat.

Ia merincikan bahwa untuk mencapai hasil tersebut, para penyusun anggaran dan pelaksana harus eksit strategi yang baru dan out of the box.

"Sebuah stategi dan terobosan perlu dilakukan secara bersama dan bersinerji lintas satker. Peningkatan kualitas dan kapasitas guru juga butuh perhatian besar, seluruh guru kita kita anggarkan untuk mendapat pelatihan berkelanjutan," ungkapnya.

Selain itu, ia juga mengharapkan dalam perencanaan di seluruh madrasah dapat dipastikan dan dipantau langsung oleh Kanwil hingga ke Ditjen.

"Hal itu bertujuan untuk memastikan semua anggaran terserap dengan baik dan dipergunakan tepat sasaran dalam rangka peningkatan kualitas," sebutnya.

Ia menegaskan, bahwa yang paling penting dalam dunia pendidikan adalah penanaman nilai dan karakter anak didik.

"Kita bukan saja mencetak anak jadi cerdas, tapi bagaimana mencetak anak yang memiliki integritas, karakter, akhlak yang bagus, moralitas, sehingga anak-anak kita bisa mentranformasikan kepribadiannya dengan terus menerus ingin belajar dan bersemangat mencari ilmu pengetahuan," jelasnya.

Tidak ada bangsa yang besar tanpa pendidikan berkualitas, tutup Kamaruddin Amin.[]