[Baiturrahman | Muhammad Yakub Yahya] Harapan puasa ialah kita menjadi hamba yang bertaqwa (muttaqin). Orang yang takwa (taqwa) itu akan sentosa dan mensontosakan orang lain. Orang takwa itu, damai dan mendamaikan orang lain. Orang takwa itu tenang dan menenangkan.Orang bertaqwa itu, bukan perusak dan teror, tapi ia yang mendamaikan, melestasrikan, dan menyejukkan.
Ada empat tahapan damai di sini. Damai dengan Allah, yangp pertama, ditandai dengan baik hubungan vertikal, ritual, juga berimbas baik pada aksi sosial horizontal. Kedua, damai dengan diri-sendiri; pembawaan tenang, teduh, lembut, dan tak kasar dalam menyikapi apa pun.
Ketiga, damai dengan sesama, dalama keseharian. Dia lembut dan tidak anarkis sesamanya. Dan keempat, damai dengan alam lingkungan sekitar. Dalam arti ia bukan perusak apa saja yang disentuh dan dekatinya.
Demikianlah harapan Ramadhan, yang diturunkan bagi umat “Islam” yang bermakna “damai”, “perdamaian”, atau “keselamatan”, yang diperintahkan oleh Allah yang Maha Damai dan Selamat (As-Salam).Demikian ceramah malam ketiga, malam Selasa (30/6), bersama Kadis Syariat Islam Provinsi Aceh, Prof Dr h Syahrizal Abas MA, di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
[foto: salam-salaman anak tpq plus baiturrahman dengan dewan ustadz dan tamu malaysia suatu siang]