[Makkah Al-Mukarramah | Nazarullah] Petugas sudah dilatih (2-12 Juni), JCH (Jamaah Calon Haji) sedang melunasi BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji, hingga bulan depan. Tahap pertama pelunasana BPIH 1435 H/2014 M dibuka, Selasa (11 Juni), hingga Rabu (9 Juli 2014). Nama-nama Jamaah Calon Haji yang dapat melunasi di tahap pertama ini dapat dilihat pada web resmi Kementerian Agama atau lebih rincinya dapat mengakses http://haji.kemenag.go.id/v2/content/aceh-1435h.
Tanah Suci tetap sesak, meski sering diinformasikan soal Mers. Pemerintah Arab Saudi kabarkan, ada kemungkinan virus itu asal-muasalnya lewat onta, binatang gurun itu. Namun suasana Arab Saudi, seperti hanya heboh di luar, seakan ada kesengajaan, untuk menghambat Tamu Allah menziarahi Tanah Suci. Bahkan tak efektifnya isu Mers, dikaitkan dengan kegagalan Abrahah.
Virus ini, ‘keturunan terbaru’ yang terjadi di beberapa negara termasuk wilayah kerajaan Arab Saudi. Dalam beberapa bulan ini, banyak media indonesia yang mengangkat berita tentang virus Mers yang membuat orang-orang menjadi khawatir.
Indonesia, salah satu negara yang mengangkat persoalan Mers secara terang-terangan di media karena menyangkut persoalan rakyat muslim indonesia berkunjung ke wilayah Arab Saudi untuk melakukan ibadah umrah.
Mers, penyakit pernafasan yang yang disebabkan oleh virus corona yang menyerang sistem pernafasan. Tidaklah heran, jika dengan gara-gara virus Mers banyak orang muslim yang membatalkan keberangkatan mereka untuk berumrah. Namun tetap ramai, apalagi jelang Ramadhan.
Dalam Islam, umrah, salah satu ibadah yang sangat agung dan hampir setingkat serta mirip dengan ibadah haji. Jika haji hanya bisa dilakukan pada musim haji, maka umrah bisa dilakukan kapan saja.
Saking antusiasnya ummat muslim ingin melakukan umrah, maka tidaklah heran jika issu Mers terkalahkan oleh niat dan usaha untuk berumrah.
Saat penulis malaporkan citizen reporter ini dari Mekkah Al-Mukarramah, Dhuyuufur Rahman (tamu- tamu Allah) terus berdatangan dari berbagai penjuru dunia.
Tamu-tamu Allah silih berganti memasuki Mesjid Al-Haram. Pertamanya penulis berfikir bahwa rombongan umrah hanya ramai di pagi hari sampai sore. Tetapi, ternyata dugaan itu meleset sama sekali. Tamu-tamu Allah yang datang berkelompok-kelompok juga tumpah ruah ke lokasi Haram lepas magrib, tengah malam dan bahkan jelang subuh.
Seakan menggambarkan bahwa mesjid Al-Haram tidak pernah sunyi dari orang yang thawaf, shalat dan beribadah dekat rumah Allah, yang tidak pernah putus dari orang- orang yang memuja Sang Khaaliq.
Labbaikallahumma ‘umratan. Antusias ibadah umrah dari ummat yang datang dari seantero dunia, telah mengalahkan issu Mers itu sendiri. Bahkan ketika jama’ah menginjak kaki di Haramain, berita Mers itu seperti tidak pernah terdengar sama sekali.
Malah pada suatu waktu, kita mencoba bertanya pada sopir bus di Mekkah tentang MERS, jawaban yang diberikan sungguh sangat terkejut. Dia bilang bahwa Abrahah sudah pernah mencoba hancurkan Ka’bah tapi tidak berhasil. Tidak tertutup kemungkinan, issu Mers itu juga bagian dari propaganda non muslim untuk menbuat ciutnya nyali orang yang berhaji. Karena hanya beberapa bulan lagi musim haji akan tiba. Na’uzubillah.
Subhaanallah, maha suci Allah. Semakin issu Mers diangkat, semakin berduyun-duyun orang dari berbagai dunia untuk berkunjung rumah Allah guna beribadah umrah. Virus MERS seakan-akan, tidak ada dalam benak dan pikiran orang-orang yang sedang tekun mendekatkan diri dengan Allah, Rabb yang menyembuhkan berbagai penyakit.
Saat penulis mengirim berita ini, mesjid Al-Haram silih berganti didatangi tamu Allah. Bulan rajab, syakban dan apalagi bulan ramadhan di depan mata, dhuyuufur Rahman telah menenggelamkan berita Mers dengan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
Semoga Allah SWT, senantiasa menjaga tamu yang berkunjung ke rumahnya, dan melepaskan tamu-Nya pulang ke negara asal mereka dengan sehat dan selamat. Amiin….
[Nazarullah ZA, S.Ag, M.Pd, penulis di majalah Santunan, pendidik di lingkungan Kementerian Agama Kab. Pidie, alumni Magister Administrasi Pendidikan Unsyiah/yyy]