[Banda Aceh | Yakub] Di antara pesan penting bagi jamaah haji (juga bagi yang masuk waiting list, yang mengantar, panitia, atau telah pulang haji/umrah), ialah sebagaimana disampaikan, dalam beberapa kesempatan yang berbeda, di Embarkasi Haji Banda Aceh, saat pembimbingan atau pelepasan, baru-baru ini.
Pembimbingan dan pernyataan ini disampaikan, paling kurang, dalam tiga kesempatan yang berbeda, di Asrama Haji Aceh.
Pesan pertama, Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa'aduddin Djamal SE, saat melepaskan Kloter 2, nyaris ia bagaikan membahani kembali jamaah dan undangan, akan isi manasik, fiqh haji, dan bab hati.
Kata Bu Walikota, bahwa kita mesti berhati-hati dengan media sosial sekarang. Jangan semua amal ibadah di sana difoto, lalu disebarkan lewat medsos. Siapa duga hati kita ini, bisa-bisa karena salah niat, kita terjatuh pada riya', yang bisa menghilangkan pahala amal kita.
Itu di antara isi sambutannya, di hadapan 388 jamaah Kloter 2 (asal Banda Aceh, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Bener Meriah), yang dihadiri selain Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pake, Bupati Ir H Nasaruddin MM, Kakankemenag, serta undangan, Rabu (10/8).
[Kakankemenag Agara, Bener, Banda Aceh, Ateng, dan Galus]
Pesan kedua, beberapa kali Bupati Aceh Utara Tgk H Muhammad M Thaib (Cek Mad) minta jamaahnya mengamini doa yang dibacanya. "Ya Allah, jadikan panggilan kami ini, panggilanMu, buka panggilan setan ya Allah...," diaminkan 393 jamaah asal Aceh Utara dan Bireuen itu. Haji seseorang bisa ia panggilan Allah, panggilan Nabi Ibrahim, atau panggilan setan (orientasi duniawi atau nafsu untuk gelar, misalnya)
Sebelum lepaskan dengan resmi, Cek Mada sampaikan pada jamaah, agar kompak dan saling membantu. "Ingat Allah selalu, agar khusyu' beribadah. Serahkan keluarga pada Allah," ajaknya, dalam acara Jumat (12/8), yang dihadiri Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh, Kadis Syariat Bireuen atas nama Bupati, Kakankemenga Aceh Utara Drs H Zulkifli Idris MA, Kakankemenag Bireuen Drs H Maiyusri dan jajarannya. Serta hadir pula Ketua DWP Kanwil Kemenag Aceh.
Cek Mad, sama sepeeti pintaan para Bupati/Walikota lain yang melepaskan kloter lainnya, memohon jamaah doakan Aceh aman, dan lewat Pilkada depan, hasilkan pemimpin Aceh yang amanah.
[Kloter 3 dilepaskan Cek Mad]
Pesan ketiga, dalam berbagai bimbingan oleh tim pembimbing ibadah. Di antaranya, Tgk H Syukri Daud, yang ajak jamaah benar-benar ikhlaskan hati. "Jangan sampai Bapak/Ibu ke sana bukan karena Allah, itu riya' namanya. Rugi Bapak/Ibu, pahala tidak dapat," ujar Tgk Syukri, mantan Kabid Urais Kanwil Depag, didampingi Drs H A Rahman TB Lt, Drs H Zuardi Zain, Drs H Bukhari MA, Drs H Hamdan MA, dan lainnya dari Tim Pembimbingan di PPPIH Embarkasi Banda Aceh 2016.
"Riya' itu masuk syirik kecil. Jika syirik besar, menyekutukan Allah memang tidak ada ampunan, sebagaimana isyarat dari banyak ayat, firman Allah SWT," sambugnya. Ustadz Syukri yang juga aktif mengajar Fiqh dalam pelbagai kesempatan itu, jelaskan juga hal ihwal shalat dalam pesawat, kaifiyat shalat selama di Arab Saudi, dan soal jama' dan qashar. Lengkap dengan pendapat mazhab di sini dan di sana... []