[Banda Aceh | Inmas]  Sebelum Kepala Biro Umum Setjen Kemenag RI Drs H Syafrizal MSi sampaikan materi pembinaan tentang pengadaan barang dan jasa (barjas), Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh Drs HM Daud Pakeh sampaikan mukaddimah dan pengantar pembinaan di aula, Kamis (16/2) malam.

Ajak Kakanwil, semoga kita bisa laksanakan kegiatan sebagaimana kita rencanakan. Namun tetap sesuai dengan aturan.

Kakanwil ulas juga tujuan dan lenjutan perjalanan seharian Kamis tadi dari Pijay, bersama Karo Umum dan Ibu Menteri Agama (Penasehat Dharma Wanita Persatuan/DWP Kemenag RI). Pembinaan di aula, usai Ibu-ibu Kemenag Aceh silaturrahmi bersama Penasehat DWP Kemenag RI itu.

Di sini Kakanwil, di hadapan eselon III dan IV serta jajaran ULP di Kanwil, ajak jajarannya bisa manfaatkan media sosial untuk galang kekuatan, untuk membantu saudara kita yang kena musibah.

Selanjutnya, dalam sesi disambung Karo bahwa salah satu kiat kita menggalang bantuan, dengan WA bersama jajaran Kemenag dalam groupnya.

Kakanwil selain sampaikan perkembangan mobilitas bantuan ke sebuah daerah musibah, juga soal kelanjutan pembangunan di daerah gempa bumi Pijay.

Sementara acara malam itu, banyak disisipkan problem pengadaan barang dan jasa, serta solusi menghindari kesalahan, dan temuan.

Karo sampaikan bahwa ada 40 persen temua BPK itu ada pada pengdaan barang dan jasa. Termasuk dengan pengadaan berupa pertemuan-pertemuan.

Acara yang di aula, juga mengupas poin-poin dari Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2015.

Ajak Karo, di sini bahwa aparatur Kemenag, terutama yang bukan berlatar teknis bangunan dll, perlu ada pemahaman spek pembangunan di daerahnya.

"Prinsip ilmu konstruksi mari kita ambil juga. Pertlu juga dari konsultan perencana, dan konsultan pengawasan," jelas pria kelahiran 1960. yang ultah-nya pada 10 Februari lalu.

Ini, menurut Karo, agar spek dan gambar yang kitas susun, cocok di lapangan, tidak salah dan tak ada temuan, atau bisa digunakan masyarakat.

"Mengelola DIPA juga seperti itu. Memang gedung bagus, tapi saat diperiksa dengan alat pendeteksi, akan ada temuan, karena kita tidak paham spek dan lainnya itu," sambungnya.

Ajaknya, mari pelajari satuan harga bangunan. Standar bupati akan berbeda dengan standar gubernur, misalnya. Di aula juga, hingga jelang tengah malam, Karo kupas hal ihwal Barang Milik Negara (BMN). [yakub dkk]