[Banda Aceh | Yakub] Saat Banda Aceh dan sekitarnya sedang hujan, video conference (vidcom) sedang berlangsung di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Jalan Tgk Abu Lam Oe No 9, kawasan Taman Sari Banda Aceh.
(Sementara di kawasan Taman Sari, stand pameran (yang tutup tadi malam), yang jajaran Kanwil ikut ramaikan saat jam istirahat, juga mulai dibongkar).
Bersama Menteri Agama H Lukman Hakim Saifuddin, para Kakanwil, dan Ketua Baitul Mal/Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berdialog seputar zakat di daerah masing-masing.
Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs HM Daud Pakeh, masuk yang perdana perkenalkan diri, tampil, dan antarkan paparan seputar perzakatan, dari ruang rapat Kakanwil, di lantai dua gedung sisi sebelah timur.
Ruang rapat Kanwil Aceh, jika di-shooting jauh tersorot habis di monitor vidcom yang terkoneksi dengan 15 titik di Indonesia.
Di aula ini sekitar 30 peserta, dari Kanwil dan Baitul Mal Provinsi Aceh, juga beberapa Instruktur Sistem Informasi Manajemen Baznas/Simba Nasional ikut serta acara live itu.
Selain Aceh, jaringan vidcom yang terkoneksi ke Kemenag Pusat itu, ada antara lain Sulsel, Bali, Kalsel, Banten, Sumbar, Riau, Kaltim, NTB, Papua, Kaltara, dan Jateng.
Menag sampaikan pengantar di awal sesi. Selanjutnya dialog dengan jajaran di provinsi. Kakanwil jelaskan, khusus di Aceh dinamakan 'Baitul Mal', sedangkan di luar Aceh 'Baznas'.
Di awal sesi Menag sempat menanyakan pendamping Kakanwil Kementerian Aceh. Di sebelah kiri Kakanwil duduk Plt Kepala Baitul Mal Provinsi Aceh Dr Armiadi Musa MA.
Armiadi, yang sebelumnya menjabat Kepala Baitul Mal Aceh Besar itu, juga yang membuka pelatihan Sistem Informasi Manajemen Baznas (Simba) dan Entri Data Nasional Serentak se Indonesia, di aula Kanwil di gedung sisi barat daya, Senin (3/10).
Sementara di aula besar di gedung sisi barat daya kantor, peserta se Aceh juga saat ini sedang ikuti vidcom, lewat layar lebar aula. Di sela-sela menyimak dialog, peserta terus entri data dalam apilkasi Badan Amil Zakat Nasional/Baznas yang akan terkoneksi secara nasional itu.