Banda Aceh-KemenagNews (27/3/2012)Perkembangan teknologi terjadi sangat pesat, bahkan dalam hitungan minggu sudah ada penemuan baru dan perubahan yang signifikan dari produk teknologi yang telah digunakan sebelumnya, supaya tidak ketinggalan dan menjadi bulan-bulanan teknologi, maka SDM media mapun instansi pemerintah harus mampu mengimbanginya.Demikian ungkap Mohd Din, Pemimpin Perusahaan Harian Serambi Indonesia dalam diskusi singkat dengan Manajemen Majalah Santunan yang berkunjung ke Harian Serambi Indonesia, Senin (27/3), yaitu Juniazi selaku Pemimpin Umum dan Redaksi, serta Khairuddin Aba selaku Sekretaris Redaksi.Kunjungan ini awalnya untuk meninjau percetakan Majalah Santunan yang sudah dua edisi ditangani oleh PT. Aceh Media Grafika dan seterusnya didistribusikan oleh PT. Pos Indonesia ke 600 lebih satker Kemenag di seluruh Aceh."Bisa jadi suatu saat media kertas seperti koran dan buku akan ditinggalkan, generasi muda saat ini sudah sangat lazim dengan media elektronik dan paperless" kata Mohd Din.Karenanya paraktisi media juga harus bisa mengadaptasi teknologi ini sedini mungkin, sehingga tidak akan dinilai ketinggalan zaman, dan akhirnya kehilangan pelanggan. Bagaimanapun larisnya media cetak hari ini, pengusaha media mesti mempertimbangkan migrasi ke dunia maya untuk satu dekade mendatang. Demikian diantara penjelasannya panjang lebar.Hal lain yang juga penting bagi praktisi media adalah memiliki wawasan yang luas. "Dengan wawasan yang luas, dan mindset yang tepat, kita bisa menyikapi berbagai macam fenomena secara arif dan rasional, tidak semata-mata berdasarkan emosi dan informasi yang dangkal. Misalnya Aceh hari ini masih sulit maju dan berkembang karena masyarakatnya belum memiliki mindset yang terbuka dan masih mengandalkan ego kulturan dan sektoralnya dalam mengambil keputusan-keputusan penting," lanjut Mohd Din.Diskusi santai ini melebar ke berbagai isu yang hangat di Aceh akhir-akhir ini. Setelah dua jam, diskusi yang berlangsung di kantin kecil di sudut gedung Serambi Indonesia ini berakhir karena semua pesertanya punya kesibukan masing-masing yang harus dituntaskan.