Banda Aceh-KemenagNews (14/8/2013) Modal Awal Mendirikan Majalah Santunan Rp. 800. Itulah kalimat itulah yang keluar dari Bapak Bahruzzaman,SH yang membuat heran rombongan Kanwil Kemenag Aceh, ketika melakukan silaturrahim pada hari ketiga masuk kerja kepada mantan Kanwil dan Kabag TU dalam rangka Idul Fitri 1434 H. Namun beliau menambahkan bahwa doeloe Rp. 800,- dapat beli Vespa (Scuter) 3 buah.Meskipun usia beliau telah menginjak 71 tahun, namun Pak Bad (panggilan akrab beliau) kelihatan sangat sehat, segar dan masih bisa bekerja full time dan nyaris tidak ada waktu yang terlewatkan kecuali beraktifitas untuk kemaslahatan ummat. Terlebih jabatan beliau adalah ketua MAA Aceh yang lahir karena keistimewaan yang kita miliki, saya sering ke luar kota (Sulawesi, Kalimantan, Sumatera dan Jawa).Ujarnya, Untuk mengisi seminar terutama sukses story Aceh dalam menerapkan hukum adat.Aceh sangat terkenal dengan hukum adatnya dari masa Sultan Iskandar Muda hingga sekarang, namun pada taraf implementasi kita masih sangat jauh dari harapan, memang kita orang Aceh pandai menelorkan ide-ide kreatif seperti Bapeda,MUI dan MAA, tapi kurang penerapan di lapangan. Katakan masalah hukum adat, kita cenderung menyelesaikan dgn pendekatan polisi bukan adat, di Jepang masyarakat di negeri Sakura mereka sangat jarang perurusan dengan aparat, semua persoalan dapat di selesaikan di komunitas mereka.Tidak terasa diskusi semangkin menarik hingga ke persoalan identitas orang Aceh seperti baju bagi PNS, ketika masa Gub Ibrahim Hasan sudah mulai di berlakukan meskipun satu hari baju batik khas Aceh pada hari Sabtu, namun sekarang tidak kelihatan lagi, ini perlu kita mulai kembali kata pak Bad yang pernah menjabat sebagai Kabag Sekretariat Kanwil Departemen Agama mulai tahun 1973 -1991 (hampir 17 tahun beliau menjabat). Orang Riau sangat bangga dengan khas melayunya ini terlihat anak-anak sekolah sudah mengenakan baju kebesaran mereka, orang Betawi juga telah menggunakan baju daerahnya tanpa sedikit pun minder dan sebagainya.Kita kenapa harus alergi dengan seragam ke khassan kita.Lebih lanjut Pak Bad berpesan kepada seluruh keluarga besar Kemenag Aceh untuk bekerja maksimal, buat hal-hal yang konkrit dan mamfaatnya bisa di rasakan dari generasi ke generasi, seperti kami sudah mendirikan Asrama putri yang ada di Lorong panjoe Darussalam dan mendirikan majalah Santunan dengan modal pertamanya adalah Rp.800,- Alhamdulillah kita sekarang punya fasilitas yang sangat memadai seharusnya lebih baik dan berkualitas.Terakhir beliau meminta kepada bapak Kakanwil untuk menulis sejarah majalah Santunan dari masa ke masa, langsung pak Kanwil meminta kepada Pemred Santunan Pak Juniazi untuk menindak lanjuti. Insya Allah.... Memang luar biasa mamafaat Silaturrahim, ada 2 pekerjaan besar telah menanti yaitu menulis "Porseni dari Masa ke Masa dan Majalah Santunan dari Zaman ke Zaman. (atok)
Tentang Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota. Alamat Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242