Berdasarkan data falakiyah Awal Ramadan 1441 H diperkirakan jatuh pada Jum'at 24 April 2020, namun kepastiannya menunggu keputusan pemerintah melalui sidang itssbat penetapan awal Ramadan 1441 H, Kamis, 23 April 2020 di Jakarta. Semoga diberikan kesempatan untuk bertemu Ramadhan tahun ini.

Kondisi kita hari ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kedatangan tamu istimewa kali ini  tak seistimewa biasanya, gaungnya juga tak semeriah dulu, terkesan seperti pergantian bulan lainnya. Hal ini bisa dimaklumi, kita sedang diuji dengan wabah penyakit yang hampir merata di seluruh dunia, yaitu virus Corona (Covid-19).

Sungguh, wabah Covid-19 ini telah menyita perhatian semua pihak di seluruh dunia, berbagai aktivitas  seperti belajar mengajar di sekolah ditiadakan, larangan kegiatan yang berkumpul orang banyak, ASN tak bekerja di kantor dan keputusan ulama tentang shalat Jum’at boleh diganti dengan shalat zuhur dan shalat berjamaah dianjurkan di rumah serta sejumlah kegiatan rutin dan sakral lainnya tidak berjalan normal.

Kondisi seperti ini telah mempengaruhi psikologi masyarakat, khawatir, cemas dan rasa was-was terhadap penyebaran penyakit tersebut, sehingga saat ini mereka lebih fokus ke Covid-19 daripada kegiatan lainnya.

Meski demikian, kondisi tersebut tidak menjadi alasan kita untuk tidak istimewa dalam menyambut dan menikmati keberkahan bulan Ramadhan. Tidak mengkambing hitamkan Ramadhan dalam melaksanakan amalan kebajikan selama Ramadhan.

Karena ibadah Ramadhan dapat sejalan dengan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah untuk tetap di rumah dan jaga jarak. Malah kondisi ini mendukung anjuran pemerintah dan semakin fokus dalam menikmati bulan Ramadan untuk peningkatan spiritual dan peningkatan ketaqwaan kita kepada sang khaliq.

Bulan Ramadhan memiliki berbagai keistimewaan dan keutamaan dibandingkan bulan-bulan lainnya. Akan rugi rasanya kalau Ramadhan berlalu begitu saja layaknya pergantian siang dan malam, tapi kita tidak bisa mengambil ibrah dari proses tersebut.

Berbagai keutamaan yang terdapat dalam bulan Ramadhan tentunya sudah pernah kita ketahui baik melalui ceramah, bacaan, dan berbagai sarana media lainnya, tapi akan terasa tawar kalau keutamaan yang begitu besar tidak dinikmati.

Inilah yang menjadikan kita seharusnya bergembira, tidak menyia-nyiakan kesempatan indah ini, karena kebaikan begitu mudah dijalankan pada bulan Ramadhan. Momen Ramadhan sangat mendukung kita untuk melakukan amal dan kegiatan yang bermanfaat mulai pagi hari hingga malam. 

Isyarat sebagai bulan kebaikan dan peluang kejahatan tertutup, namun ia akan tetap seperti bulan-bulan yang lain kalau tidak ada usaha atau komitmen dalam menggapai kebaikan itu.

Sejenak melihat lagi beberapa keutamaan yang terdapat dalam bulan Ramadhan diantaranya bahwa Ramadhan adalah  bulan diturunkannya Al-Qur’an (Syahrul Qur’an). Untuk itu perbanyaklah membaca dan mentadabburnya, minimal selama Ramadhan bisa mengkhatamkan sekali, lebih banyak lebih bagus.

Saat Ramadan tiba, syaitan  dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup dan pintu-pintu surga dibuka. 

Untuk itu, meski  kondisi saat ini pandemi Covid 19 tetaplah song-song dan sukseskan Ramadhan, jangan sia siakan kesempatan. 

Ramadhan kali ini lebih banyak kesempatan beribadah bersama keluarga di rumah, meneranginya dengan membaca Alquran, buka puasa dan sahur bareng, berjamaah dan Ibadah lainnya. Pelaksanaan ibadah ramadan di rumah tidak menurunkan kualitas apalagi ditengah pandemi Covid 19 ini, karena kualitas ibadah kita tidak hanya ditentukan oleh tempat pelaksanaan, yang penting keikhlasan dan kekhusyuan.

Kita dapat mengambil hikmah di balik musibah ini, menjadikan Ramadhan kali ini lebih berkah bersama keluarga menuju pribadi shalih untuk menjadi insan bertaqwa dan istiqamah dalam keshalihan pada bulan-bulan lainya selama menjalani kehidupan ini, perbanyaknyaklah  ibadah untuk meraih gelar agung Master Of Taqwa (M.Tq). []

Catatan Muhammad Nasril, Lc. MA