CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Menikmati Angin Malam di Gunung Salak

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 1156
Minggu, 10 November 2019
Featured Image

JAM menunjukan Pukul 21.40 wib. Tiba-tiba mobil yang dikenderai M Khalil menepi kekiri. Tiba-tiba saat Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh asik bercerita tentang mobil pertama yang ia gunakan dan akhirnya dijual kembali, terpaksa menghentikan cerita nostalgia masa lalu tersebut.

“Kok berhenti,” tanya Kakanwil yang duduk disamping Khalil.

“Nampaknya ban mobil kita bermasalah,” ujar Khalil sambil mengepaskan posisi berhentinya mobil, di daerah landai yang sedikit menanjak sekitar 2 kilometer sebelum sampai di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara pada Selasa, 15 Oktober 2019.

Malam itu, sebuah lubang yang menganga di tengah jalan lintas eks KKA Aceh Utara – Bener Meriah, memecahkan ban belakang sebelah kanan mobil dinas Kanwil Kemenag keluaran tahun 2007 namun rasa 2017 itu.

Dengan sigap, bak montir professional, Khalil, Wahyu dan Saifullah menjalankan tugasnya. Sementara Pak Daud terlihat menyapa serombongan keluarga yang hendak ke Bener Meriah, yang juga bernasib sama dengan kami, yakni pecah ban mobil akibat terjebak lubang yang ada di tengah jalan.

Dengan sal menyelimuti lehernya, Daud Pakeh ikut merasakan hembusan angin malam yang mulai membawa hawa sejuk pergunungan. Malam itu dikawasan itu memang terasa sepi, hanya beberapa mobil truk pick up yang melintas.   

“Biasanya, saya ada bawa senter kepala, namun kemarin karena buru ganti mobil, senternya tertinggal di mobil (dinas) yang lain,” ujar Kakanwil. Namun, meski senter tertinggal, Daud Pakeh tak habis akal, dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di handphone (HP).

Dengan santer yang ada di HP itu, Kakanwil terus menerangi kerja tiga montor professional tadi untuk mengganti ban mobil yang pecah. Sesekali keluar arahan apa yang harus dilakukan saat mengganti ban mobil tersebut. 

Mulai dari membuka ban serap, membuka baut ban yang pecah hingga memasangnya kembali dilakukan secara bersama. Begitu juga dengan Pak Kanwil Kemenag tidak mau tinggal diam, selain memberi arahan juga tak henti memegang Handphone (HP) dengan lampu seternya yang tersedia di HP tersebut.

Tak sampai setengah jam, urusan ganti ban mobil tuntas dilakukan. Kamipun melanjutkan perjalanan kembali dan singgah sesaat di puncak Gunung Salak untuk sekedar cuci tangan dan kebutuhan lainnya. Setelah itu, kamipun melanjutkan perjalan ke Takengon, Aceh Tengah. 

Perjalan penuh makna dan berkesan ini, bukan saja tercipta di Gunung Salak, namun di sepanjang perjalanan Banda Aceh menuju Aceh Tamiang sehari sebelumnya juga banyak catatan khusus dan begitu juga perjalanan Aceh Tamiang menunju Takengon dan kembali ke Bener Meriah, semuanya penuh kesan dan banyak ilmu yang bisa diserap dari seorang Daud Pakeh.

Sosok Daud Pakeh, malam itu benar-benar bersahaja. Ia layaknya bukan seorang Kakanwil Kemenag yang nonabene sebagai pejabat negara. Namun, ia tampil layaknya rekan senasib yang sedang mendapat cobaan kecil di Gunung Salak. 

Daud Pakeh terlihat ikut menikmati dinginya angin malam yang menyatu dalam satu tim kerja, untuk menyelesaikan misi bersama untuk mencapai tujuan bersama agar bisa cepat dan bersama-sama melanjutkan perjalanan. 

Saya jadi teringat, bahwa Daud Pakeh adalah seorang yang mempunyai besik guru. Dan malam itu, ia tampil sebagai guru tanpa mengajar, namun menularkan ilmunya kepada kami semua akan sebuah arti kebersamaan, tanpa memandang atasan dan bawahan atau antara pimpinan dan staf. [Iranda Novandi]  


Tags: # info
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh