CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Menanti LJK Pameu, Kasi Pais Ajak Kita Menyatu Bagai Saudara Kandung

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 589
Selasa, 15 April 2014
Featured Image

[Takengon | Muhammad Yakub Yahya]  Alkisah, awal 1990-an,  famili kami bersusah payah pulang dari Pamar (Pameu), ke Meureudu (Beuracan). Sesama orang tua, mereka bernostalgia bagaimana bisa ‘terdampar’ ke tengah Aceh itu. Ternyata ada legenda, di sana banyak emas. Di samping memang subur untuk mengais rezeki.

Bahkan ada yang melihat di pedalaman dan lembah itu ada emas (meuh) sebesar paha (pha). Maka disebutlah, menurut sumber kakek itu, daerah itu sebagai phameuh, yang kelak dengan sedikit beda pelafalan menjadi Pameu.

Sebagai kawasan yang dinilai terjauh dengan ibukota Aceh Tengah, Pameu yang kaya akan hasil alam, di Kecamatan Ruseb, membutuhkan rentang kendali dan daya yang ekstra untuk bisa ke Takengon. Transportasi memang sudah tembus ke pantai selatan dan barat Aceh (Abdya, Nagan dll), juga ke pedalaman Pidie/Pijay. Namun, bukan hanya tembusan yang lempang menuju/kembali dari sana yang diharapkan warga, tapi akses sarana/prasana lainnya.

Akan halnya dengan SMP yang berada di kecamatan yang masih dalam kawasan di pertengahan, yang Senin (14/4) ikuti USBNPAI. Sama halnya dengan MA/SMA yang gelar UN sejak Senin-Rabu (14-16/4) itu, sangat lelah untuk antar berkas UN ke Kankemenag di kawasan Bebesan dan/atau ke Dinas Pendidikan di kawasan Pegasing, juga untuk balik ke lokasi sekolah.

Saat jelang pembakaran berkas soal USBNPAI sore Senin (14/4) misalnya, Kasi Pais Kankemenag Aceh Tengah, Drs Usman banyak mengharapkan pada jajaran Kanwil dan elit di Provinsi usai Pemilu. Berkas ternyata malam baru sampai ke Kankemenag, dan pembakaran baru dilaksanakan setelah itu.

Jauh, dan dengar Pamar (Pameu) di Kecamatan Rusip itu, kita pernah dengar juga dengan Jalan yang bermasalah antara: Pameu - Geunting Gerbang, sepanjang 54,55 km, yang megecewakan Bupati Ir Nasaruddin MM itu. Di tingkat Provinsi juga ada program jalan laba-laba: Angkup - Pameu - Pameu - Beureunut - Lamteuba - Jantho - Keumala - Lamno - Tangse - Geumpang - Pameu dst. 

Menurut Kasi Pais, mantan Kepala MAN 2 Takengon, bahwa ada pelayanan yang berbeda di Provinsi pada ‘orang daerah’ yang berurusan dengan ‘Banda Aceh’. Ini sedikit banyak dipengaruhi oleh warna poiitik yang ‘mengadaptasi’ ke dalam internal Kemenag. Kita seakan dibodoh-bodohi dan diobok-obok oleh pihak lain untuk menganaktiri dan menganakkandungkan sesama Aceh. Kita diajarkan sejarah, sejak era Sultan, bisa bersatu karena merasa bak ‘saudara kandung’, bukan ‘sepupu’ dan ‘ipar’, apalagi ‘saudara tiri’.

Rupanya, menurutnya, panasnya suhu dataran Gayo beberapa watu lalu, bukan oleh rakyat Aceh Tengah melainkan oleh kepentingan sempit sebagian ‘raja’ atau petinggi partai misalnya. Akibatnya kita hidup dalam masa, banyak ribut, ketimbang damai. Ini analisa seorang Kasi, mungkin ‘ya’ mungkin ‘setengah ya’, ya... []

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh