CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Menangkan Energi Positif; Lima Tipe Manusia

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 668
Rabu, 22 Mei 2013
Featured Image
Banda Aceh-KemenagNews (22/5/2013) Ada dua buah kisah yang baik untuk kita renungkan, agar kita senantiasa berusaha mengubah energi negatif ke positif. "Kisah ini pernah diulangi oleh Kakandepag Aceh Barat, Drs. Munir Basyir," ujar Drs. Mardin, Kasi PAI pada SMP Bidang PAI Kanwil Kemenag Aceh, memulai kuliah tujuh menit (kultum), siang dhuhur. Bahwa ada sebuah jamaah sedang shalat. Saat imam menunaikan rakaat kedua, dan mengulangi kata-kata "Qul... qul... qul...." Lalu, salah satu makmum menyahut, "Qul huwallaahu ahad...". Sahut, imam sambl melirik ke samping, "Bukan itu yang saya maksud...." Lalu ia membaca, "Qul yaa ayyuhal kaafiruun....," tak menghiraukan bahwa shalat telah batal. Di sini imam sedang mengimplementasikan energi negatifnya, meskipun sedang shalat, meskipun dilakoni oleh seorang imam.Kisah selanjutnya, ada tiga penyelam yang menyelam ke dasar sungai, bersama Abu Nawas, masa Khalifah Harun Al-Rasyid. Dengan syarat, masing-masing harus membawa ke darat sebutir telur ayam, jika tidak bisa membawa telur ke darat, akan dihukum. Rupanya raja ingin menghukum Abu Nawas, jika tak bisa membawa telur, dan benar-benar tak ada telur nanti di tangan Abu Nawas. Ini energi negatif sang raja, sedang ditularkan pada asistennya.Dan kepada ketiga penyelam pertama, sudah dibekali telur ayam, sebelum menyelam, sedangkan untuk Abu Nawas, tak dibekali telur satu pun. Begitu mendarat tiga penyelam pertama semua menyertai telur di tangannya, dan bersuara kayaknya ayam betina. Namun, begitu Abu Nawas muncul, dia berkokok layaknya ayam jantan, "Ayam jantan tak ada telur. Tak ada telur ayam jantan." Abu Nawas berusaha mengubah energi negatif raja, menjadi energi positifnya. Ada lima corak kita dikaitkan dengan dominan atau tidak energi positif atau negatif. Pertama, yang selalu memanfaatkan energi positif, dan mereka adalah para nabi (ambiya').Kedua, yang dominan memanfaatkan energi positif, dan mereka ialah kehidupan orang shaleh.Ketiga, yang separuh memanfaatkan energi positif dan separuh memanfaatkan energi negatif, dan mereka adalah orang-orang biasa.Keempat, ialah orang yang dominan memanfaatkan energi negatif, dan mereka adalah pendosa.Dan kelima, dia yang selalu memanfaatkan energi negatifnya, dan mereka para kafirin. Sebagaimana ayat Allah dalam salah QS. Al-Baqarah: 28, "Kayfa takfuruuna billaahi wakuntum amwaatan fa-ahyaakum tsumma yumiitukum tsumma yuhyiikum tsumma ilayhi turja'uun," artinya, "Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?"Kiat menghadapi kawan yang dominan energi negatif: pertama, jawab selalu statemen dia dengan kata-kata yang positif. Jika ada kawan yang sering berburuk sangka, dan mengomentari orang lain yang mampir ke sisinya dengan nada miring, "Dia selalu masam muka kalau jumpa saya," misalnya. Sahutlah dengan kata-kata yang berbaik sangka, "Dia lagi pikirkan fingerprint yang banyak alpa," misalnya. Langkah kedua, jangan layani ajakan untuk mengomentari seseorang, jika memang dia ingin kita pun ikut terlibat dengannya.Langkah ketiga, cari alasan untuk beranjak dari sisinya. Mungkin dengan melayani deringan HP, dan bilang baik-baik, "Maaf, ada panggilan, saya ke sana duluan...."Sebab, siapa saja yang doyan memanfaatkan energi negatif, dia akan celaka dan punah. Jika dia pejabat, akan tak lama dengan jabatannya; jika dia staf akan lama dengan level stafnya, atau kelamaan naik jenjangnya. "Gunakan selalu energi positif, sebab kita tak bisa seratus persen bisa memotret siapa pun, meskipun kawan sebantal," ajak Pak Mardin, menutup ceramah atau kultum ba`da dhuhur (22/5), kajian rabuan, di Mushalla Al-Ikhlash Kanwil Kemenag Aceh itu. [yyy][foto: jajaran Kanwil Kemenag sedang merenungkan isi amanat Kakanwil dalam apel Senin, 13/5].
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh