Aceh Singkil (Inmas)---Dalam kunjungan kerja sehari Menteri Agama RI, Jend TNI (Purn) H Fachrul Razi di Aceh Singkil, Menag sempatkan mengunjungi salah satu Pondok Pesantren di perbatasan Aceh dengan Sumatera Utara, yaitu Pesantren Safinatus Salamah yang terletak di Kec Danau Paris Aceh Singkil.

Pada kunjungan tersebut turut dihadiri Kakanwil Kemenag Aceh, Drs H M Daud Pakeh, Sesditjen Bimas Islam, Tarmizi Tohor, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam, Fuad Nasar, Kakanwil Kemenag Sumut, Bupati Aceh Singkil, Wakil Bupati Aceh Singkil Sazali, jajaran Forkopimndakab, Kakankemenag Aceh Singkil serta tokoh masyarakat.

Kehadiran Menag disambut haru dan penuh doa oleh para santri yang telah berjejer menggunakan baju seragam pesantren di komplek pesantren tersebut.

Pimpinan pesantren pun ikut bersama santri menunggu Menag.

Dalam sambutannya Menag menyebutkan santri memiliki berbagai kelebihan, yakni dilatih untuk selalu bangun pagi dan memulai aktivitas lebih awal sehingga berpengaruh kepada kesehatan jasmaninya.

"Santri pasti cerdas karena dia mendapat berbagai macam ilmu-ilmu agama, ilmu pengetahuan umum, dan ilmu apa saja yang manfaat. Makanya, santri hampir pasti cerdas," ucap Menag

Selanjutnya, santri mempunyai iman dan takwa yang selalu dipraktekkan dalam keseharian, "Santri dapat amanah dari pejuang masa lalu yang mengatakan kami agar mempertahankan dan melanjutkan kemerdekaan. Santri juga dimanahi dari Allah agar meningkatkan iman dan takwa," ungkap Menag.

Senada dengan Menag, Kakanwil Kemenag Aceh, Drs H M Daud Pakeh mengutarakan bahwa santri mempunyai peran besar sejak sebelum kemerdekaan dan terhadap pembangunan bangsa.

"Sekarang telah banyak alumni pondok pesantren yang menjadi pemimpin di berbagai lintas sektor, kemampuan orang pondok tak diragukan lagi, kita harap ponpes terus memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa ini," ujar Kakanwil.

Dalam kunkernya tersebut, Menag melakukan Lauching Program Daerah Binaan Dirjen Bimas Islam di Desa Situbuh-tubuh kec Danau Paris Aceh Singkil, salah satu daerah 3 T (Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar) di Aceh.[]