[Leupueng | Ahlul Fikri] Seorang guru PAI, melaporkan, bahwa di SMP Negeri 1 Leupung Kabupaten Aceh Besar, telah sukses diselenggarakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1435 H, di halaman sekolah setempat yang berlokasi di Gampong Pulot Kec.Leupung Kabupaten Aceh Besar yang berjarak 25 km dari Kota Banda Aceh. Dengan menyediakan menu khas “Bu Minyeuk “ yang disajikan kepada seluruh para undangan yang hadir yang terdiri dari Muspika Kecamatan, Imum Mukim, Para Keuchik, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Perwakilan OSIS dari SD, MIN dan SMA yang ada di Kecamatan Leupung.
Sementara yang menjadi penceramah maulid Susi Windasar (Siswi Kelas IX SMPN 1 Leupung). Sekolah yang luluh lantak diterjang Tsunami, 26 Desember 2004 ini didirikan pada 1980 dengan swadaya masyarakat dimana tercatat sebagai Kepala Sekolah Pertama di SMP ini adalah Drs. Jamaluddin disusul Drs. Hasan Basri, Drs. Syarifuddin, Drs. Adlan, Hj. Ainal Mardhiah, S.Pd dan Drs. H. Adi (yang menjabat sekarang).
Sekolah yang berlokasi di kaki Gunung Pulot ini memiliki sejumlah prestasi yang telah diukir baik itu prestasi yang diraih oleh para siswa dan dewan guru yang ada. Setelah Tsunami menerjang Tahun 2004 lalu, sekolah ini dibangun kembali dengan dana APBN dengan jumlah murid saat ini hanya 45 Orang, Guru 16 Orang yang terdiri dari 10 PNS dan 6 Honorer.
Sementara itu Kepala SMPN 1 Leupung Kab. Aceh Besar Drs. H. Adi melaporkan, kegiatan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW merupakan agenda rutin di sekolah ini,tradisi menyediakan “BU Minyeuk” telah turun temurun kami geluti dengan melibatkan seluruh dewan guru, karyawan dan siswa-siswi di SMPN 1 Leupung.
“Perlu saya sampaikan jangalah kita melihat sekolah ini jauh dari pusat Kota, apalagi pusat ibukota Kabupaten, tapi lihatlah kemampuan anak didik kami disini yang hari ini telah membuktikan mampu menjadi da’iyah sebagai penceramah maulid kali ini. Ini semuan berkat bimbingan dan asuhan dari para dewan guru yang ada di SMPN 1 Leupung ini terutama para Guru PAI yang berjumlah tigaorang yaitu Dra. Safarida, Nurbita Idris, A.Md dan Suriah Sulaiman, S.Ag,” katanya.
“Patut kita beri apresiasi atas keberhasilan mendidik generasi leupung seperti ini,” begitu ungkapan rasa bahagia dari Bapak Drs. H. Adi yang juga tercatat sebagai tokoh masyarakat di gampong Meunasah Bak U.
Acara peringatan maulid di SMPN 1 Leupung dirangkai dengan sejumlah acara lainnya seperti tarian ranup lampuan, qasidah dan nazam aceh lainnya yang begitu meriah. “Kita sangat terkesima melihat kemampuan anak anak disini, mereka sangat layak mendapat pembinaan yang berkelanjutan nantinya,” begitu komentar Bapak Saidi, S.Ag, MH (Guru SMAN 1 Leupung yang juga tercatat sebagai Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Tarbiyah Unmuha Banda Aceh.
Sementara itu Penceramah Maulid, Susi Windasari (Siswi Kelas IX) menyampaikan tausiahnya tentang keteladanan Rasulullah SAW dalam mengemban misi dakwah di negeri jazirah Arab, masyarakat jahiliyah yang begitu keras mampu dijadikan oleh Nabi sebagai masyarakat yang berkarakter dan berjiwa luhur. Walaupun banyak tantangan dari kaum Quraisy, namun Baginda Rasulullah SAW telah berhasil mewujudkan Islam di Bumi Arab tersebut,” begitu ulasan sang da’iyah cilik ini di depan hadirin yang memadati halaman sekolah SMPN 1 Leupung ini dengan penuh semangat.
“Rasulullah SAW merupakan teladan dan panutan kita, marilah kita selalu bershalawat kepadanya, meneladani akhlak beliau yang begitu mulia, berdakwah dan saling menasehati dalam hal kabaikan, karenanya peringatan maulid ini jangan hanya dijadikan seremonial belaka tanpa manfaat, seharusnya kita semua mencontoh dan mempraktekkan keshalihan Rasulullah SAW dalam kehidupan kita sehari hari,” ungkap gadis cantik kelahiran Pulot, 11 November 1999. Ia, anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan Bapak Safrizal (Almarhum) dan Rosmiati.
Dalam tausiahnya, Susi Windasari juga memaparkan akan pentingnya ilmu pengetahuan, belakangan ini kita telah salah kaprah, etika, sopan dan santun telah hilang sebagai identitas muslim kita, kita malu dan merasa sedih, oleh karena itu marilah kita bangkit meraih kemenangan bagi kaum muslimin dan muslimat, generasi Islam harus bangkit melahirkan generasi qur’ani, begitu ajakan sang penceramah cilik ini.
Terlihat di antara hadirin ada yang tidak bisa menahan rasa haru atas kemampuan sang penceramah dalam menyampaikan tausiahnya, “Saya begitu bangga dan terharu atas prestasi ini,” begitu ungkapan salah seorang guru PAI, Dra. Nurbita Idris saat melakukan diskusi dengan kami.
Acara ditutup dengan pembacaan do’a yang disampaikan oleh Tgk. Samsawi dan diakhiri dengan makan bersama menikmati menu khas “ Bu Minyeuk” yang telah dipersiapkan Panitia Pelaksana untuk siang (19/3) itu. [Ahlul Fikri, kandidat doktor, dan Guru PAI di Leupueng/yyy]
[Ket Foto : Kiri: Penceramah Maulid, Susi Windasari (Siswi Kelas IX SMPN 1 Leupung), Kanan: Kepala SMPN 1 Leupung Kab. Aceh Besar, Drs. H. Adi]