Takengon-KemenagNews (8/7/2013) ‘Hentakan’ gempa bumi yang melanda ‘Negeri Antara’ dengan kekuatan 6,2 SR pada Selasa (2/7) siang sekira pukul 14.35 WIB telah memporakporandakan beberapa fasilitas umum dan rumah-rumah penduduk di beberapa kecamatan dalam kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.Dari pendataan mutakhir (terbaru) yang berhasil dihimpun oleh ‘relawan’ di Posko Bimas Islam Kankemenag Aceh Tengah, hari Senin (8/7), tercatat ada 145 unit masjid( termasuk menasah) yang rusak (kategori berat, sedang, dan ringan); Fasilitas lembaga pendidikan (RA, Madrasah, dan Dayah/ pesantren), total 44 unit yang bervariasi jumlah dan tingkat kerusakan lokalnya.Sedangkan rumah karyawan dan guru di jajaran Kemenag Aceh Tengah yang rusak dalam kategori berat, sedang dan ringan total semuanya 252 unit. Ditambah 4 gedung KUA, dengan rincian 2 rusak berat (KUA Ketol dan Kute Panang), 1 bangunan KUA rusak sedang (Silihnara) dan 1 gedung KUA rusak ringan (Rusip Antara).Sementara itu, pantauan langsung penulis saat berkunjung dan ikut rombongan penyaluran bantuan dari masyarakat Jagong ke titik-tiitik pengungsian kecamatan Kute Panang dan sebagian Ketol pada hari Sabtu (6/7) menunjukkan, ternyata selain di Kecamatan Ketol, kerusakan yang sangat parah juga terjadi di wilayah ini. Sepanjang jalan situasi menyedihkan dan menggetarkan rasa kemanusiaan terlihat juga di Kute Panang ini.Jika di Ketol hampir semua masjid/ menasah serta bangunan permanen dan semi permanen rontok. Gedung KUA Ketol ambruk, MIN dan MTsS Blang Mancung porak poranda, juga fasilitas lain dan rumah-rumah penduduk mengalami hal sama. Maka, demikian juga kondisi itupun terlihat di Kute Panang.Bisa di lihat, mesjid dan menasah di Kute Panang banyak yang berantakan kondisinya. Ini tentu menjadi pemikiran kita, bagaimana nanti umat ketika akan mendirikan shalat berjamaah di sarana ibadah itu. Terlebih suasana sekarang Bulan Suci Ramadhan 1434 Hijriyah telah menjelang.Begitu juga, nampak ada dua unit madrasah kebanggaan kita di Kute Panang, MIS dan MTsN Ratawali yang luluh lantak rata dengan dengan tanah yang puing-puingnya berserakan. Memang masih ada bangunan yang masih bertahan berdiri, namun kondisinya sudah tak mungkin lagi bisa digunakan.Melihat kondisi madrasah tersebut, tidak bisa dibayangkan, bagaimana nanti pada awal tahun pelajaran 2013/2014. Di mana anak-anak harapan umat bisa duduk nyaman berteduh di kedua madrasah itu. Juga anak-anak di sekolah lainnya yang mengalami hal serupa. Tetes air mata kita pun tak tertahankan jika membayangkannya.“Bagi kami keluarga besar MTsN Ratawali, ini adalah klimaks kepedihan kami. Setelah beberapa tahun yang lalu bangunan madrasah ini juga rusak dan belum sempat ada perbaikan akibat dampak gempa Aceh 2004 lalu. Kini dengan gempa 6,2 SR yang berpusat di bumi Gayo, telah merobohkan semua lokal MTsN Ratawali,” ujar Drs. Abd. Rahman, sang kepala madrasah itu berkaca-kaca. Semoga situasi yang membuat kita menangis ini, bisa segera pemerintah mengatasi.Kondisi menyedihkan juga menimpa Kantor Urusan Agama (KUA) Kute Panang yang belum lama ini bangunan tersebut diresmikan pemakaiannya oleh Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin,MM. Gedung KUA itu baru dibangun dengan dana APBN 2012 bersamaan dengan pembangunan beberapa KUA di Aceh Tengah, termasuk KUA Jagong Jeget.Terbayang di sini oleh kita, bagaimana nanti para calon pengantin di Kecamatan Kute Panang ini, ketika akan melapor dan mendaftar kehendak nikah-nya. Dimana? Tentu ini sudah dipikirkan oleh pihak terkait.Kepala KUA Kute Panang, Drs. Hali Hasyimi, MA menyampaikan rasa sedihnya atas hal tersebut. Juga ketika dia bertutur tentang keadaan para ‘guru umat’ yakni para Imam Kampung di wilayahnya yang juga di dera derita akibat musibah gempa. “Di Kecamatan kami ada 24 Kampung baik yang definitip maupun yang persiapan. Di semua kampung tersebut, rumah Imem Kampungnya juga rusak semua,” ujar HasyimiSelanjutnya, Kepala KUA yang baru menyelesaikan S.2-nya di Program Pasca Sarjana IAIN Sumatera Utara itu ‘titip pesan’ kepada kami untuk bisa kiranya ‘mengetuk’ solidaritas para Imam Kampung se-Kabupaten Aceh Tengah dan kita semua dimanapun berada, bagaimana jika menggalang bantuan bagi para Imam Kampung Korban Gempa di Kute Panangitu. Allahu Akbar!(Mahbub Fauzie, Penyuluh Agama di KUA Kecamatan Jagong Jeget/y).