Masjid Haji Keuchik Leumiek dan Masjid Oman Al-Makmur masuk nominasi masjid percontohan dan ramah 2024 berdasarkan penilaian tim Kemenag RI, Sabtu, 14 September 2024.
Penilaian ini merupakan bagian dari program Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah Nasional 2024 (AMPERA) yang digelar oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.
Ketua Tim Hisab Rukyah Proha dan Kemasjidan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Dr H Alfirdaus Putra SHI MH mengatakan, Masjid Haji Keuchik Leumiek masuk nominasi kategori Masjid Jamik Percontohan, sedangkan Masjid Al Makmur masuk kategori Masjid Ramah Musafir, Difabel dan Lansia.
"Adapun yang dinilai adalah unsur idarah (manajemen), imarah (kemakmuran) dan riayah (pemeliharaan dan pembangunan) ditambah dengan kriteria ramah lingkungan, ramah dhuafa, ramah keragaman, ramah musafir dan ramah difabel serta lansia," katanya.
Alfirdaus menambahkan, Masjid Haji Keuchik Leumik dinilai sebagai masjid percontohan karena memiliki program seperti pengembangan keilmuan Islam, kegiatan sosial, keaktifan remaja masjid dan juga pusat kegiatan pembelajaran Alquran.
Sedangkan, Masjid Oman, menurutnya, dinilai ramah untuk musafir, difabel dan lansia karena memiliki fasilitas seperti penginapan, penyediaan makanan dan minuman gratis, dan pengelolaan baitul mal.
"Yang dinilai bukan hanya insfrastruktur tapi juga program keummatan yang dijalankan di masjid tersebut. Berdasarkan penilaian tim pusat, dua masjid ini dianggap memenuhi semua kriteria penilaian," kata Alfirdaus.
Dia menjelaskan, pihaknya telah mengajukan 11 masjid di Aceh dalam pemilihan masjid percontohan dan ramah nasional 2024, namun hanya dua masjid yang masuk nominasi nasional.
"Alhamdulillah dua masjid ini nantinya akan mewakili Aceh pada Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah Nasional di Masjid Syaikh Zaid Solo Jawa Tengah pada tanggal 25-27 September 2024," ujarnya.
Sementara itu, tim penilai dari Kemenag RI Ismail Fahmi menilai program dua masjid ini dapat menjadi contoh bagi masjid lainnya di Indonesia.
"Ternyata banyak masjid seperti Jogokariyan di Aceh dan para pengurus masjid bisa studi ke dua masjid ini," ungkapnya.[]