[Langsa|Hayatun Rahmah]  Rabu (29/3) pagi yang diiringi mendung dan hujan rintik-rintik, mobil pengukuran arah kiblat Kanwil Kemenag Aceh bergerak dari Kantor Kementerian Agama Kota Langsa menuju Gampong Geudubang Jawa yang melintasi jalan Lilawangsa bertempat di kecamatan Langsa Baro, tibalah di suatu Masjid yang masih berdiri kokoh walaupun sudah terlihat tua.

Rombongan Tim Kanwil Kemenag Aceh hadir dengan didampingi Kasubbag TU Drs. H. Hasanuddin, MH, Kasie Pendis Iskalani, S.Ag, MA, dan Penye. Syari’ah Rohana, S.Ag beserta staf.

Keterangan yang diperoleh dari pengurus Masjid setempat, "Masjid ini akan segera berbenah untuk dibangun yang baru."

"Dan terkait dengan pengukuran arah kiblat ternyata cuaca tidak mendukung jika mengukurnya dengan memakai alat theodolit. Karena tidak adanya matahari, pengukuran ditunda dan akan diberi arahan terlebih dahulu," ujar Zulfahmi salah satu staf Bidang Urais Kanwil Kemenag Aceh.

Dalam pertemuan tersebut Drs. H.M. Yunus Ibrahim, M. Pd sebagai orang tua gampong menyampaikan dihadapan tim kanwil dan unsur Kemenag yang hadir bahwa, "Arah kiblat masjid ini masih dirasakan belum sempurna, terdapat perbedaan pandangan antara hasil dari Kankemenag dengan hasil kompas android, walaupun tidak jauh berbeda tetapi menyebabkan adanya ketidak satu paham dalam menentukan arah kiblat”, paparnya.

Pernyataan ini disambut Kasi Syari’ah Bidang Urais Kanwil Kemenag Aceh Drs. Muzakkir dengan memberi arahan kepada semua yang hadir. "Kami tim yang turun untuk mengukur arah kiblat ini adalah tim teknis yang resmi dan jika didapatkan hasil arah kiblat maka akan dikeluarkan sertifikat, tetapi sifatnya tetap tidak memaksa, dan hasil keputusannya akan diusahakan yang paling akurat," ujarnya.

Menurut Tgk. Al Firdaus, MA yang ahli dalam bidang Ilmu Falak setelah melihat dua garis arah kiblat yang berbeda, maka beliau menyimpulkan bahwa ternyata adanya perbedaan titik koordinatnya, setelah menyampaikan sedikit arahan dan pengenalan kompas, dan juga kompas android, dan setelah memantau melalui google earth.

"Masjid Geudubang Aceh memang ada kurang kemiringannya empat derajat untuk menghadap Ka’bah walaupun arahnya masih dalam kawasan Arab Saudi," papar Ustadz Firdaus.

Kesempurnaan arah kiblat akan terus diusahakan menjelang sore nanti saat bola matahari sudah terlihat. (d/y)