[Meureudu | Yakub] “Kita sedang masuki fase Maghfirah. Kelebihan bulan Ramadhan dikenal ummat Islam dengan tiga fase, fase pertama semenjak hari 1 sampai 10 dikenal dengan fase Rahmah, 11 sampai hari ke 20 dikenal dengan fase Maghfirah (pengampunan) sedang hari 21 hingga 29/30 dikenal dengan fase Pembebasan dari api neraka (‘Itqummunannaar),” kata alumni MAN 2 Sigli, Muhammad Gafar.
Lanjut mantan Ketua OSIMMAN 2 Sigli di Meureudu itu, “Ramadhan, bulan yang sangat istimewa bagi ummat Islam. Di dalam bulan ini siapa yang mengerjakan ibadat sunnat akan dibalas pahalanya sebagaimana mengerjakan ibadat wajib di bulan lain, sedang mengerjakan ibadat wajib di dalam bulan ini pahalanya akan dikalikan 700 kali lipat. Bahkan dalam hadits nabi berkata, “Seandainya ummatku mengetahui kelebihan bulan ramadhan maka ia akan mencita-citakan semua bulan (11 bulan lain) seperti bulan Ramadhan.”
“Kelebihan-kelebihan ini tentunya dipersembahkan Allah bagi mereka yang senang dengan datangnya Ramadhan dibuktikan dengan mengerjakan ibadat wajib dan ibadat-ibadat sunnat, semisal shalat tarawih, witir, dhuha dan sebagainya.Dalam hadits nabi yang lain beliau berkata, ada 3 golongan orang yang celaka. Golongan pertama jatuh kepada mereka yang tidak bershalawat kepada beliau ketika mendengar “Muhammad (nama beliau)”, kedua golongan orang-orang yang melakukan sesuatu tanpa ridha dari orang tua dan golongan ketiga yaitu bagi orang-orang yang tidak mau bertobat di bulan Ramadhan,” kata dan kutip putra Pulo U Beuriweueh Meureudu.
Dia ajak kita jaga pahala puasa dengan hindari minimal empat hal. "Sungguh sangat istimewa bulan ini, sampai-sampai abi kita mengklaim orang yang tidak bertobat (meningkatkan ibadat) di dalam bulan ini sebagai orang yang akan celaka. Pahala mengerjakan puasa di bulan ramadhan dapat hilang secara keseluruhan apabila seseorang yang berpuasa melakukan hal-hal ini:
Dusta, orang yang musulet (berdusta) ketika dalam keadaan berpuasa pahalanya akan dihapus oleh Allah. Misalnya seseorang di Banda Aceh bertanya “Ho katrok nyan? dijawab: katrok u Sigli” (kemana sudah sampai? dijawab, sudah di Sigli) padahal posisi yang menjawab masih di Beureunuen sedang menuju Banda Aceh. Pahala puasa orang yang menjawab itu hilang.
Upat (Gosip), adalah membicarakan tentang orang lain sesuai dengan fakta apabila didengar sang subjek (orang yang diupat) dapat menimbulkan sakit hati, sedang membicarakan yang tak sebenarnya tentang orang lain dikatakan fitnah. Di sini mislanya membicarakan tentang harta benda seseorang/sekelompok orang yang apabila didengar subjek upat dapat membawaki sakit hati, maka ini juga dikatagorikan upat, contohnya “Aci kakalon lumpah brok cet rumoh jih” (coba kamu lihat sungguh buruk cat rumah dia).
Adu Domba, Orang yang dalam keadaan berpuasa mengadu domba maka pahala puasanya akan dihilangkan Allah. Diriwayatkan, dulu ada seorang budak yang mengadu domba sang majikan dengan istrinya. Suatu hari budak itu berkata pada istri majikannya, hai tidakkah engkau tau suamimu di luar sana selingkuh. Sang istri menerima mentah-mentah berita ini, dia bertanya adakah obat untuk hal ini? budak menjawab obatnya adalah memasukkan 3 helai jenggot suamimu ke dalam minumnya, istri budak pun mengiakan. Ia disarankan budak untuk mengambil jenggot suaminya ketika dia sedang tertidur, karena itu waktu yang pas.
Lalu budak pergi kemajikannya, dia berkata tidakkah engkau tau bahwa istrimu bersama dengan yang lain ketika engkau pergi dari rumah, budak juga mengingatkan kepada majikannya bahwa istrinya nanti malam akan membunuhnya karena sudah bosan dengannya.
Di malam hari, sang majikan hanya pura-pura tertidur karena ia tau istrinya akan beraksi membunuhnya ketika ia tidur (sesuai dengan berita budak). Padahal Istrinya berencana mencukur 3 helai jenggot suaminya untuk dimasukkan kedalam minum suaminya, dia pun bangun ketika meyakini suaminya terlelap dan kemudian mengambil pisau untuk memotong jenggot suaminya. Ketika suami berpirasat istrinya sudah disampingnya untuk membunuhnya, ia pun bangun dan mengambil pisau dari tangan istrinya kemudian menusuknya hingga tewas. Inilah akibat dari adu domba sang budak.
Sumpah Palsu, sumpah palsu juga dapat menghilangkan pahala puasa. Contoh seorang bersumpah demi Allah ia tidak mencuri barang tetangganya, padahal sebenarnya ia mencuri barang tersebut.
Memandang Dengan Syahwat. Sama saja baik laki-laki maupun perempuan apabila memandang lawan jenisnya dengan terpancing syahwatnya, maka ini juga dapat menghilangkan pahala puasa.Berpuasa namun melakukan hal-hal tersebut tetap puasa kita akan sia-sia, walaupun nilai puasanya ditambah dengan melakukan ibadat yang banyak. Dalam hadits lain nabi juga berkata ada 4 golongan orang yang dirindukan surga. Pertama, orang yang sering membaca Al-Qur’an, kedua orang yang memelihara lidahnya, ketiga orang yang memberi makan orang lapar (termasuk orang puasa) dan keempat yaitu orang yang puasa di bulan Ramadhan. Semoga puasa kita tidak sia-sia. [yyy]