CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Manakala Masjid Raya Dikunjungi Orang Besar, Gelar Acara, atau Ada Piasan

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 362
Jumat, 20 September 2013
Featured Image
Banda Aceh-KemenagNews, Jum’at (20/9/2013) Ada-ada saja potret keganjilan dan kejanggalan dari muslimin-muslimat, dengan Masjid Raya Baiturrahman. Perlakuan umat atas Masjid termegah di Asia Tenggara itu, jika ada kunjungan, acara, keramaian, atau hajatan lainnya, patut dikritik dan diluruskan. Atau di saat saban sore dengan aneka gaya anak Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Plus, dan walimurid, yang masuk keluar masjid, juga sikap ustadz-ah yang keluar masuk ke 35 lokal TKQ, TPQ, TQA, dan TQS itu, yang belum tentu elok untuk disebut bersahaja. Sebagian jamaah, warga, dan tamu, hadir atau memang rumah berdekatan dengan masjid, tapi manakala azan digemakan, sebagiannya lari bagai setan, ke warung, toko, dan jalanan. Juga dengan aparat dan masyarakat sipil, sama saja, dengan alasan dan dalih, demi mengamankan dan mengawal atasan, jadilah seakan lebih besar yang dikawal daripada Allahu Akbar, hingga shalat Jumat pun dikangkanginya.Saat acara tiba-tiba, atau sengaja dirancang di halaman masjid, itu tampak juga potret kedurhakaan sebagian insan kota, dengan kian mejarak dari shaf shalat, yang juga sangat menyayat hati nurani. Saat orang besar datang, suara gemuruh mengalahkan pengajian sebelum shalat (misalnya saat wali pulang), yang mengalahkan suara azan, dan mengganggu sekali jamaah yang shalat di awal waktu (ashar). Saat upacara atau ulang tahun sipil atau bukan, sama saja, sangat mengganggu ketertiban dan kesakralan masjid. Seakan acara itu di pantai dan lapangan, bukan di halaman masjid, Rumah Allah.Belum lagi ada yang kecewa dan miris, persiapan berbulan-bulan, kandas dan tertunda gara-gara ada piasan dan milad lembaga itu dan ini, di masjid, tanpa kompromi. "Pernikahaan diundurkan sekarang, usai zhuhur, dengan sebab Presdien tadi ke sini," ujar Izhar, khadam yang bertugas seusai Presiden SBY pulang dari Masjid Raya Baiturrahman (20/9), menjawab jamaah soal kenapa ada acara nikah siang, yang biasanya pagi?Dan salah satu pihak lain yang mungkin sering terganggu, jika acara tiba-tiba itulah kelompok pengajian, jika acara pihak luar diadakan terkesan memaksa dan dadakan. Sehingga masjid dan halaman, bahkan jalan masuk ke masjid diblokir dan dihambat untuk anak yang mengaji dan walinya yang mengantar, juga bagi ustdz-ah yang ingin mengajar. "Kenapa kemarin tidak mengajar, ustadzah?" Jawabnya, "Jalan ke Baiturrahman ditutup, meuputa-puta meuputa-puta (maksudnya 'mutar-mutar').""Kenapa tidak dibilang kemarin-kemarin kalau memang libur, ustadz?" tanya walimurid. Padahal memang acara di Masjid Terindah di Asia Tenggara itu, sebagiannya digelar tiba-tiba dan tanpa assalamu'alaikum.Misal lainnya, hampir setiap hari ada pernikahan, dan setiap pendatang pernikahan hadir dengan kekhususannya. Termasuk busana dan gaya selama di dalam masjid, yang kurang adab. Jangan kita tanyakan ada atau tak ada shalat tahiyatul masjid. Sebab sebagian besar, masuk langsung duduk diam membisu atau 'cang panah' (omong kosong), tanpa mempedulikan dirinya ada wudhuk atau tidak, tanpa sadar masuk dengan kanan atau kiri, atau masuk ada doa atau tidak.Calon pengantin yang bersimpuh di depan qadhi, wali, dan saksi di shaf depan itu, tidak semua bisa kita pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar, atau sedang kotor, lalu siapa tahu, selain Allah dan sang mempelai.Bahkan celakannya, ada yang tanpa salah, merokok pula di lantai masjid, "Astaghfirullah, wahai 'ahli hisab' yang setia membantu petani tembakau dan pajak negara dengan cukai, padahal itu uang kiriman ayah dari kampung untuk sekolah, dan padahal untuk susu anak belum tentu ada di gubugnya, tapi untuk berbungkus-bungkus asap setan itu, ada!" sindir guru di Masjid Raya, saat melihat tukang foto dan jamaah seenaknya memakai asbak yang seakan selebar lantai masjid. [yakub][foto: suasana halaman parkir utara-barat, dengan panser TNI, seusai rombongan Presdiden SBY selesai shalat Jumat, dan kembali ke Jakarta (20/9)]
Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh