Banda Aceh (Humas) - OSIM MAN 2 Banda Aceh yang tergabung dalam Komunitas Jambo Literasi menggelar kegiatan bedah buku novel, kamis, 4 November 2021. Kegiatan ini diperuntukkan bagi siswa yang tergabung dalam Tim Peneliti Muda Madrasah (Madrasah Young Researchers) MAN 2 Banda Aceh.
Kegiatan dibuka oleh Kepala MAN 2, Drs. Fardial, ia mengatakan, “Bedah buku di madrasah kita baru pertama sekali dilakukan, hal ini menjadi langkah inovasi dalam mendapatkan informasi informasi baru untuk siswa. Sebagai salah satu madrasah inovasi, kita turut aktif membuat kegiatan-kegiatan pengembangan bakat menulis dan meneliti anak-anak kita. Bahkan peneliti muda siswa madrasah telah menjadi ajang tahunan Kementerian Agama” katanya.
Adapun novel yang dibedah berjudul “Zonis, Suatu Awal di Panteue” karangan Guru MAN 2 Banda Aceh, Syamsul Bahri, MA.
"Selain untuk memperoleh pengetahuan, siswa juga dapat belajar bagaimana cara atau teknik membedah buku. Sama seperti seorang dokter membedah perut, tentu akan nampak isi di dalam perut. Demikian pula membedah buku, akan ada pengetahuan pengetahuan baru untuk membuka wawasan kita," sebutnya.
Dari itu, kata Fardial, dalam program bakat minat ini perlu adanya keinginan dan kesungguhan siswa untuk menghasilkan karya dan dapat berkiprah secara nasional.
"Mudah mudah ke depan agenda seperti ini terus berlanjut.” ujar Fardial.
Sementara Novel Zonis di bedah oleh Dr. Nurma Dewi. Peserta yang hadir adalah Tim Peneliti Siswa MAN 2, OSIM, Waka Kesiswaan, dan beberapa orang guru.
“Novel ZONIS karya Syamsul Bahri, telah mengangkat sisi ke-Aceh-an bernuansa Millenial. Di sela aktivitasnya sebagai guru, ayah juga mahasiswa doktoral ini, telah mampu menyelesaikan sebuah karya bergenre novel. Ini karena adanya kesungguhan dari sang novelis.” Ujar Nurma Dewi.
Ia menyampaikan, bahwa Novel Zonis sudah berada di Kedubes Iran pada tahun 2019. “Bayangkan jika adik adik menulis, tulisan adik adik di baca oleh mahasiswa Harvard, mahasiswa Leiden, mahasiswa al-Azhar. Minimal dibaca oleh masyarakat Indonesia. Itulah salah satu hikmah kita menulis, yaitu tulisan kita dapat dibaca oleh masyarakat dunia. Hal inilah yang dilakukan oleh pak Syamsul Bahri.” katanya.
Panitia Tim Peneliti yang diketuai oleh Yahya, mengatakan kegiatan seperti ini memicu semangat mereka untuk belajar menulis dan dalam waktu dekat dapat menghasilkan karya.
“Tentu, kegiatan ini memicu semangat saya. Saya ingin menjadi penulis. Dan teman-teman lain juga sepakat dalam waktu dekat kita akan terbitkan karya.” ucap Yahya.
Dalam sesi bedah buku, peserta Madrasah Young Researchers, Fauza, mengatakan “Saya salut pada pak Syamsul karena telah menulis novel. Saya seperti tidak percaya ini adalah novel beliau.” sebutnya.
Kegiatan ini terlaksana oleh Waka Kesiswaan, Drs. Ridwan.
“Ke depan, kita akan agendakan kembali bedah buku, dengan melibatkan siswa kita dan madrasah lain.” Ujar Ridwan.