Banda Aceh (Humas)---Koordinator Pusat Pengembangan Madrasah Dr. Sofyan A Gani mengapresiasi langkah Kanwil Kemenag Aceh yang telah meluncurkan bimbingan belajar dan try out bagi siswa akhir Madrasah Aliyah guna menunjang jumlah kelulusan siswa pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Senin, 29 Maret 2021.
"Ini sebenarnya tugas guru madrasah bukan tugas Kanwil, karena kita belum ada arah ke sana kita ambil sementara. Namun kami berharap guru turut mendampingi anak-anak selama bimbingan nanti, dalam mengenal soal UTBK, untuk memecahkan soal mungkin agak susah karena waktu yang sedikit, tapi setidaknya untuk mengenal. Tes UTBK ini tidak terkait dengan yang dipelajari, tidak ada matematika, tidak ada kimia, tapi logika untuk memecahkan soal ini yang harus anak-anak kita belajar selama ini," katanya.
Sofyan mengatakan, program tersebut lahir dari diskusi antara Kanwil Kemenag Aceh dengan PPM atau Madrasah Development Center (MDC) Aceh beberapa waktu yang lalu menyangkut keprihatinan kedua pihak terkait jumlah siswa MA yang lulus di PTN favorit.
"Kalau siswa yang di Banda Aceh sudah ada Bimbel untuk melihat bagaimana model soal UTBK, tapi bagaimana anak kita di pelosok Aceh, mereka belum pernah lihat apalagi mengerjakan, makanya dari diskusi kita akan buat bimbingan walaupun tidak maksimal. Bimbingan yang akan kita lakukan ini karena waktu, akan kita laksanakan lebih kurang selama dua Minggu, seharusnya proses pendidikan ini berlangsung lama sehingga melahirkan anak-anak yang berkualitas. Walaupun waktu sedikit kita sudah mengupayakan," ujar Sofyan.
Ke depan, kata Sofyan, pihaknya akan melakukan pembinaan dari awal serta lebih mendalam.
"Ke depan tidak hanya murid, guru juga kita siapkan untuk menghadapi ujian seperti ini, ini ujian nasional, siapa yang bisa itulah yang berhak mengambil kursi di perguruan tinggi. Kita sepakat ke depan kita bina dari awal, kita bina guru khususnya, baru mereka yang akan membina siswa untuk jangka menengah atau jangka panjang," kata Sofyan.