CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Lihat Kota Malam Hari, Bandingkan Aceh dengan Isu Luar

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 308
Kamis, 22 Oktober 2015
Featured Image

[Banda Aceh | Yakub]  Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh ajak tim dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kemenag RI yang sedang gelar acara SPIP di Aceh, dapat luangkan waktu untuk memantau dan menilai Aceh, terutama malam hari. Kemudian, bandingkan bagaimana cara media memberitakan Aceh selama ini, dengan yang dilihat di lapangan sendiri.

“Selamat datang, Dirjen Bimas dan jajarannya dari Direktur, Sekretaris, Kabag, Karo, dan Panitia Pusat acara sosialiasi. Di sela acara, silakan Bapak lihat-lihat Banda Aceh malam hari, lalu bandingkan dengan apa kata ‘alam maya’,” ajak Plh Kakanwil Kemenag Aceh Drs H Saifuddin AR (Pak Din), di hadapan tamu dan peserta Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) se Aceh, di Sulthan Hotel, Selasa malam (21/10). 

Acara sosialisasi ini ‘molor’ beberapa menit di sesi pembukaannya, karena Plh Kakanwil baru dari pemantauan anak PAUD yang ikuti Gebyar PAIPAUD se Aceh, yang menginap di Hotel Rasamala Stui, Banda Aceh. Usai pembukaan sosialisasi, Kakanwil menuju Asrama Haji Aceh, membantu memantau jamaah tiba dan pulang.

[Saat berita ini dinaikkan, sedang pembukaan dan jelang perlombaan, di Museum Aceh. Dan saat ini pun, sedang diskusi di Aula Kanwil, dalam rangka Hari Santri, salah satu pematerinya, Kakanwil/Kabid PD Pontren yang baru tiba dari Madinah. Selain itu ada juga, dalam acara yang bekerja sama dengan RTA Aceh itu, ada unsur UIN Ar-Raniry dan dayah].

Dan tujuan Plh Kakanwil, Drs H Saifuddin ajak tamu keliling itu, untuk selanjutnya membandingkannya dengan, misalnya dengan apa kata berita di dunia maya (internet).

Selama tiga hari, sejak Rabu malam (21/10), jajaran di dua Bidang di Kanwil (Urais Binsyar dan Penaiszawa) awali materi bersama panitia Jakarta.

Tim Dirjen Bimas, menanggapinya dan mengapresisi acara dan peserta acara. “Kami salut dengan peserta, bahkan ada yang dari Singkil yang sedang diberitakan itu, dan ada yang dari Simeulue. Berapa jam dari Singkil?" tanyanya, dan dijawab 16 jam. Lantas 'disamakan' oleh tim, itu sama dengan jarak Jakarta- Palembang. “Atau jarak tempuh Aceh- Madinah PP,” katanya.

“Kita utamakan acara Dirjen ini di Aceh atau di ujung timur sana. Kami berkesan dengan peserta Aceh, selalu aktif. Bahkan pemateri berkeringat menjawab pertanyaan peserta. Saya pernah empat jam bersama peserta, layani pertanyaan Aceh,” ulas pemateri pertama, sebelum istirahat.

Kisahnya pula, sebenarnya Dirjen Prof DR Abdul Jamil MA mau ke Aceh, tapi kuatir ada panggilan mendadak Pak Menteri, seperti panggilan mendadak Kakanwil, maka salam saja. Namun Sekretaris Prof DR H Muhammadiyan Amin MAg akan datang.

Sambung tim, bahwa salah satu kenangan, hingga ingin ke Aceh lagi, itulah ‘mie razali’ dan ‘ayam tangkap’ itu. 

Acara ‘tahunan’ yang dibawah Dirjen Bimbingan Masyarakat  (Binmas) Islam Kemenag RI, menghadirkan narasumber dari Dirjen Binmas, Biro Ortala Sekjen,  Irjen, dan Kanwil itu, sesi pembukaan dihadiri juga oleh Kakankemenag Banda Aceh Drs H Amiruddin Husein MA dan Kakankemenag Aceh Besar Drs H Salahuddin MPd.

Selanjutnya, Plh Kakanwil Drs H Saifuddin AR, saat membuka acara dengan peserta sebagian dari Kanwil dan separuh dari daerah itu harapkan, dengan acara ini akan mempercepat pencapaian efektifitas dan efesiensi sebagai tujuan penyelenggaraan pemerintah.

Pak Din, sempat mengutip ayat tentang kewajiban taat pada atasa, dalam QS An-Nisa’. Maknanya, ‘taatilah Allah, taatilah Rasul, dan ikuti perintah atasan, yang baik-baik….

Pak Din, ajak dan bandingkan, kini seakan ada staf yang terkadang antenenya bagai kepala saja, dan ada pejabat teknis, bagaikan staf saja.

“Juga adanya keterandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan pada peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan Bimas Islam sebagai Satker Zona Integritas,” kata Kakanwil di hadapan sejumlah peserta, yang umumnya dari Seksi Bimas Kankemenag

Selain beberapa panitia pusat dari Dirjen Bimas Islam, juga hadir saat pembukaan, usai isya, yang diawali dengan lantunan Kalam Ilahi oleh Qari Internasiona Takdir Feriza SPdI itu, ada Kabid Urais Binsyar Drs H Hamdan MA dan Kabid Penisazawa Drs H Bukhari MA.

Kakanwil Kemenag Aceh sendiri, saat yang bersamaan, sedang bersama Menag RI di Jakarta seusai membuka LKTI MA da Pemilihan Siswa Teladan MA di Banda Aceh (Selasa malam, 20/10). Kakanwil hadir bersamaan dengan Gubernur Aceh dalam rangka pertemuan dengan Wapres RI.

Lanjut Pak Din (Saifuddin AR), bahwa, pimpinan Kementerian/Lembaga sebagaimana diamanatkan dalam PP 60 tahun 2008 wajib menyelenggarakan SPIP. Berhasil tidaknya implementasi SPIP sangat tergantung pada personil yang melaksanakannya. Hal ini dikenal dengan sebutan lingkungan pengendalian.

Kini diwajibkan pula sosialisasi PMA Nomor 24/ 2011. Serta PMA Nomor 4/ 2015 yang belum semua jajaran Kemenga pahami.

Ketua Panitia, Wahyu Hidayat SKom, pejabat di Bag Ortapeg Dirjen, sampaikan salah satu arah acara itu ialah terwujunya SDM dengan pemahaman akan sistem yang andal dalam pengendalian, misalnya pelaporan keuangan. Di samping internal yang terkendali secara menyeluruh.

Pemahaman SPIP tak cukup hanya dengan sosialisasi, melainkan harus diikuti dengan workshop dan diklat. Penyelenggaraan SPIP harus secara terintegrasi dalam proses manajemen yang bergerak dalam pencapaian tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, Laporan Keuangan yang handal, pengamanan aset dan ketaatan terhadap ketentuan.

Ditambahkannya pula,  penyelenggaraan keuangan tidak cukup hanya pada pertangungjawaban laporan keuangan saja, tetapi disamping itu harus disertai dengan kinerjanya.

Sebagaimana diketahui, sesuai hasil evaluasi kinerja tahun 2013 pada 81 Lementerian/ Lembaga, menggambarkan bahwa kinerja pemerintah masih sedikit yang berpredikat ‘Sangat Baik’.

Oleh karena itu, diharapkan dengan penyelenggaraan SPIP dengan baik maka disamping pertanggungjawaban keuangan yang baik, akan diperoleh juga kinerja dengan predikat terbaik yaitu Memuaskan.

Opini WTP dan WTP-DPP, bukanlah tujuan akhir dari suatu penyelenggaraan keuangan. Yang lebih penting adalah bagaimana operasional pemerintah dapat dilakukan dengan baik sehingga opini tersebut dapat diperoleh dengan sendirinya. []

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh