Kantor Urusan Agama Kuta Alam terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga keutuhan rumah tangga masyarakat. Melalui layanan mediasi yang dilakukan secara intensif dan persuasif, KUA berupaya mencegah perceraian serta menyelamatkan hubungan suami istri yang tengah menghadapi konflik.

Hal ini terlihat dalam salah satu proses mediasi yang berlangsung pada Rabu 3 September 2025, di mana KUA Kuta Alam menangani kasus rumah tangga yang hampir berujung pada perceraian.

Kepala KUA Kuta Alam Martoni SSosI menegaskan bahwa meskipun tidak semua mediasi berhasil menyatukan pasangan, pihaknya selalu berupaya maksimal. “Tujuan utama kami adalah menyelamatkan rumah tangga dari perpecahan. Setiap pasangan yang datang akan kami dengarkan secara adil, kami bantu mencari jalan keluar terbaik, dan kami upayakan agar hubungan mereka bisa dipertahankan,” ungkapnya.

Dalam proses mediasi tersebut, KUA menyediakan ruang dialog yang aman dan terbuka bagi kedua belah pihak untuk menyampaikan keluh kesah serta harapan masing-masing. Petugas juga memberikan bimbingan keagamaan dan pendekatan emosional untuk meredakan ketegangan.

Upaya ini merupakan bagian dari peran strategis KUA, tidak hanya sebagai pencatat pernikahan, tetapi juga sebagai lembaga pembinaan keluarga. Melalui mediasi, KUA berharap masyarakat lebih memilih penyelesaian damai daripada membawa masalah ke ranah hukum.

“Mempertahankan rumah tangga bukan hal mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Selama ada kemauan dari kedua belah pihak, insya Allah selalu ada jalan,” tambah Martoni.

KUA Kuta Alam juga mengimbau masyarakat agar tidak ragu mencari bantuan ketika menghadapi persoalan rumah tangga. Mediasi sejak dini dinilai dapat mencegah konflik semakin memburuk serta membuka peluang bagi pasangan untuk memperbaiki hubungan dan membangun kembali keharmonisan keluarga.