[Baiturrahman | Yakub] Saat KPU sedang menetapkan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wapres terpilih 2014-2019, ada yang menarik dan sekaligus ironi di Aceh, dan disampaikan pihak militer. Soalnya ada kebalikan demi kebalikan, baik di satu sisi dan jahat di ujung lain (manusia yang baik dan manusia yang jahat) dalam ayat-ayat yang Imam Tarawih malam ke 25 pun lantunkan, di Masjid Raya Baiturrahman (22/7). Sementara penceramah, Kol (Inf) Drs H Abu Hasan MM dari Kodam IM, juga singgung kisah warga Aceh yang kontradiksi, selama puasa.
Misalnya Imam Tarawih, Ustadz Abdul Manaf bacakan dalam beberapa rakaat awal, sebelum dilanjutkan oleh imam kedua (Ustadz Jamhuri Ramli SQ), bahwa ada dua manusia yang ironis sekali, pertama, yang durhaka pada Allah dan Rasul-Nya, seperti kedurhakaan istri Nabi Nuh as dan istri Nabi Luth as (Dharaballaahu matsalal lilladziina kafarum ra-ata Nuuhuw wamra-ata Luuth...). Dan kedua, hamba Allah yang shalihah seperti istri Fir’aun yang memohon dimasukkan ke surga Allah (wa dharaballaahu lilladziina aamanum ra-ata Fir'aun...), serta Maryam as, bunda Isa as, yang mendapat makanan dari sisi Allah sejak di dunia (wa Maryaambnata 'Imraana.…) (akhir QS At-Tahrim).
Atau dalam ayat lain (akhir QS Az-Zumar), yang imam baca, ada dua manusia yang kontras, pertama, manusia jahat kelak dihalau ke Jahannam bergerombol, dan neraka kala itu belum terbuka, lalu calon datang baru dibuka kayak penjara (wa siiqalladziina kafaruu ilaa Jahannama zumaraa…). Dan yang kedua, ada hamba Allah yang baik nanti dipanggil masuk ke surga, dan pintu telah terbuka, tinggal masuk (wa siiqalladziinat taqaw Rabbahum ilal Jannati zumara…).
Atau dalam rakaat lain imam melantunkan ayat-ayat (akhir QS Al-Hasyar), ada kontroversi dua manusia, pertama yang jadi penghuni neraka (laa yastawii ash-haaban nar wa ash-habal jannah...) yang lupa pada Allah dan Allah melupakan pada dirinya (nasullaaha fa ansaahum…) serta fasiq (ulaa-ika humul faasiquun...), dan kedua, penghuni surga yang beruntung (wa ash-haabul jannatihumul faa-izuun).
Sementara Kol Abu Hasan, sebelum shalat sampaikan dalam ceramah di Masjid Raya, bahwa, ada potret kebalikan yang menjadikan 'ibrah baru-baru ini, misal kasus penutupan pusat zina di Dolly Surabaya. Saat akan ditutup, ada yang mengancam Ibu Walikota, Risma, dan akan melawan, jika pusat ‘jajan seks’ alias ‘area zina’ itu ditutup. Ternyata, saat sudah ditutup, ada janda yang sudah tujuh tahun tak shalat, karena ‘asyik jual birahi’.
Saat dia membentangkan sajadah pertama sekali dalam tujuh tahun terakhir itu (pengakuaanya), ternyata dia bisa insaf, menyesal, dan menangis sejadi-jadinya. Artinya memang ada harapan dalam diri setiap manusia untuk baik. Dan, Ramadhan bisa membantu keinsafan itu.
Lanjut Kolonel, bahwa kini bulan Ramadhan, ada nuansa islami malam-malam sejak di Singkil, Nagan, hingga Banda Aceh. Hamba Allah khusyu’ dalam masjid seperti ini. Tapi dalam saat yang ada remaja Aceh yang lagi di jalanan, atau di tepi kali itu (sambil mengisyaratkan Tepi Kali, sisi Krueng Aceh, sisi tetangga Kodam IM Banda Aceh). Ada yang puasa tadi siang, tapi ada yang tak puasa di siang hari. Dan, puasa bisa menarik kita ke jalan-Nya. Amin... []
[foto: Kakanwil Kemenag Aceh Drs H Ibnu Sa'dan MPd saat ceramah Senin malam, 3 Ramadhan (1 Juli)]